Diramal 10 Tahun Vaksinasi Baru Tuntas, IDI: Itu Meremehkan!

Senin, 08 Februari 2021 | 16:49:42 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara soal proyeksi yang dikeluarkan Bloomberg yang menyatakan Indonesia butuh waktu sepuluh tahun untuk menuntaskan vaksinasi. IDI menegaskan meremehkan kemampuan Indonesia.

"Mereka (dunia) underestimate (meremehkan) kemampuan kita memvaksinasi," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 IDI Zubairi Djoerban dalam diskusi Masalah Penanganan Covid-19 yang digelar virtual, Senin, 8 Februari 2021.

Zubairi menegaskan IDI optimistis pemerintah mampu merampungkan vaksinasi nasional sesuai target waktu tersebut. Bahkan, berdasarkan data lapangan ia optimistis Indonesia bisa bersaing dengan Bangladesh dan India.

Ia pun meyakini kecepatan vaksinasi Indonesia bisa setara dengan Amerika Serikat.

"Kenapa saya yakin? Karena konsen pemerintah dan Presiden (Joko Widodo) mengenai vaksinasi untuk sebagian besar masyarakat cukup jelas," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan riset terbaru Bloomberg Indonesia diprediksi membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk bisa menuntaskan program vaksinasi virus corona penyebab covid-19 pada 75 persen populasi penduduk. Proyeksi ini melebihi rata-rata dunia selama tujuh tahun untuk bisa menyelesaikan vaksinasi.

Proyeksi masa vaksinasi di Indonesia sama dengan India dan Rusia.

Pemerintah bakal menyuntikkan 70 persen atau 181 juta masyarakat Indonesia guna mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui vaksinasi nasional sempat terkendala dan menyebabkan penyuntikan vaksin per hari berada di kisaran 50 ribu.

Namun, dia yakin target Indonesia bisa tercapai seiring perbaikan sistem vaksinasi nasional dan pengadaan vaksin jumlah besar yang dipercepat. Misalnya, pengadaan 140 juta dosis vaksin covid-19 Sinovac yang dipastikan selesai dikirim pada Juli 2021. Lebih cepat beberapa bulan dari kesepakatan awal.

"Melihat kecepatan kita melakukan vaksinasi harusnya hal itu (target) bisa tercapai," kata Budi.**

Sumber: Medcom

Terkini