Iniriau.com, Pekanbaru - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau meyakini bakal menjadi pemegam saham di Blok Rokan. Saat ini LAM masih menegosiasikan untuk mendapatkan 39 persen saham di blok yang dulu dikelola PT Chevron tersebut.
"Alhamdulillah, atas perjuangan masyarakat dan LAM Riau bersama Pertamina berhasil memiliki saham di Blok Rokan," kata Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Datok Seri Syahril Abubakar, di Gedung LAM Riau, Jalan Diponegoro, Sabtu (13/2/21).
Untuk mendapatkan 39 persen saham tersebut, Ketua DPH LAM Riau ini mengaku sudah membentuk tim tekhnis. Tim tekhnis nantinya akan membicarakan kembali saham tersebut bersama Pertamina dan SKK Migas.
Lebih lanjut, mantan Ketua PMI Riau ini menyatakan, Presiden dan Panja Migas Komisi VII DPR RI sudah memperkenankan dan akan mengagendakan pertemuan antara LAM Riau, melalui Badan Usaha Milik Adat (BUMA) bersama Pertamina serta SKK Migas.
Tujuannya, untuk menindaklanjuti dari pertemuan sebelumnya terkait pengelolaan sumur minyak di Blok Rokan tersebut. Kapan waktunya, belum dipastikan.
"Mereka sudah menyepakati dan mengangendakan pertemuan dengan LAM melalui BUMA, dengan Pertamina, dan SKK Migas.
Terkait BUMA, Ketua DPH LAM Riau ini mengatakan adalah bentukan unit manajmen usaha yang diperuntukan untuk pengelolaan usaha padat modal tersebut. Bahkan disebutkan, BUMA yang disiapkan tidak hanya satu. Tetapi ada juga BUMA untuk pemegang saham, termasuk untuk operator.
Kemudian nantinya, bersama BUMA tersebut, LAM juga akan menggandeng pihak ketiga sebagai pengelola sumur minyak yang sudah dieksplorasi sejak zaman Belanda itu.
"Kita sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, tapi tak usahlah kami sebutkan, itu rahasia perusahaan. Yang jelas kita siap," papar Syahril lagi.**