Iniriau.com, PEKANBARU - PT Arara Abadi siagakan 810 personil pemadam kebakaran (RPK), terdiri dari 22 personil Tim Reaksi Cepat (TRC), serta 589 Masyarakat Peduli Api (MPA). Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana transportasi seperti 40 unit mobil dan 118 unit sepeda motor patroli, 120 unit speed boat, 5 unit air boat dan 481 unit pompa pemadam.
Kemudian, APP Sinar Mas juga menyiagakan 6 unit helikopter water bombing, guna mendukung operasi pemadaman Karhutla melalui udara di Sumsel, Jambi dan Riau.
Paparan ini disampaikan Head Social and Security PT Arara Abadi, Deny Wijaya, serta didampingi Humas PT AA-APP Sinar Mas Nurul Huda ini langsung diapresiasi Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar, saat meninjau stan disela acara apel kesiapsiagaan bencana Karhutla.
Dua Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni, Mayjen TNI Pur Amrin, kemudian Brigjen Pol Pur Hasanuddin turut mendampingi orang nomor satu di Riau tersebut. Hadir juga Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, Danrem 031/WB 031 WB Brigjen TNI M Syech Ismed, Kajati Riau Jaja Subagja, Danlanud Marsma TNI Andi Kustoro, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Riau Hadi Penandio.
"Personil kita kerahkan sebanyak 810 personil untuk pemadaman Karhutla. Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana transportasi," kata Denny.
PT Arara Abadi yang tergabung dalam group Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, menegaskan mendukung upaya Pemerintah Provinsi Riau mencegah dan mengendalikan Karhutla.
PT Arara Abadi juga terus berusaha mengoptimalkan program pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat. Di antaranya melalui program Desa Makmur Peduli Api (DPMA), dan program kemitraan tanaman. Langkah ini, bagian dari upaya pencegahan Karhutla, dengan cara melibatkan masyarakat yang biasa berkebun dengan cara membakar.
"Program DMPA sendiri bertujuan untuk mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri, dan melakukan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Selain itu, Program DMPA juga memberi kesempatan masyarakat disekitar areal konsesi Perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya," papar Denny.
Sementara untuk program kemitraan, PT Arara Abadi bersama mitranya di Riau telah melibatkan masyarakat sekitar operasionalnya dari mulai penanaman sampai dengan proses pemanenan dengan total luasan Tanaman Kemitraan mencapai 43.567 hektar.
"Melalui program DMPA dan kemitraan tanaman, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen. Selain masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, juga dapat mengurangi daerah rawan kebakaran," ungkap
PT Arara Abadi beserta mitranya mengedepankan metode monitoring yang ekstensif ditunjang dengan teknologi dan infrastruktur terkini, yaitu fasilitas situation room terpadu, yang berada di sejumlah distrik. Dalam hal respon cepat terhadap kebakaran, api harus dapat dikontrol dalam waktu 8 jam setelah titik api terdeteksi, hal ini sesuai dengan SOP operasi pemadaman Fire Operation Management (FOM).
“PT Arara Abadi bersama mitranya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan karhutla. Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini,” ujar FOM Head APP Sinar Mas Region Riau Priyo menambahkan.
Sementara, Gubri memberikan apresiasinya atas upaya dunia usaha, khsususnya PT Arara Abadi Sinar Mas yang telah memberikan komitmennya dalam membantu pemerintah, baik usaha pencegahan maupun penanggulangan Karhutla.
Hal itu menurut mantan Bupati Siak ini, wujud upaya nyata, serta berharap komitmen yang sama juga dilakukukan oleh dunia usaha lainnya di Riau.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk memastikan Kesiapsiagaan personil baik dari seluruh komponen baik pemerintah. BPBD, TNI/Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api maupun Perusahaan Dalam pencegahan Karhutla di Riau. Pada tahun ini sampai akhir maret ini, jumlah lahan yang terbakar di Riau yang berhasil dipadamkan ada sekitar 600 Ha lebih dan Titik api sekitar 215 Titik Api. Ini semua berkat kerjasama semua pihak termasuk dunia usaha," papar Syamsuar.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Riau selaku Dansatgas Karhutla Riau didampingi Kapolda Riau dan Danrem 031/Wirabima berdialog langsung dengan Herman, Agus dan Barus petani program DPMA binaan PT Arara Abadi yang melakukan praktek pertanian dengan cara membuka lahan tanpa membakar.
“Kita ingin lihat dan datang langsung melihat petani DMPA ini bagaimana bertani dan membuka lahan dengan tidak membakar," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Dalam pelaksanaannya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, APP Sinar Mas melalui PT Arara Abadi bersama mitranya mengoptimalkan program DMPA dalam upaya pencegahan Karhutla. Saat ini program DMPA di Riau telah berjalan di 179 Desa, dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 9.000 KK.**