iniriau.com, PEKANBARU - Warga di Jalan Kutilang GgTembok RT 02 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru di hebohkan dengan peristiwa gantung diri, Senin (25/10/21) sore.
Wanita berinisial TS (55) ini nekat menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri didepan putrinya yang mengalami cacat mental.
Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Parlin (30), yang mencium aroma tak sedap yang dari dalam rumah korban.
Parlin kemudian melaporkan kepada warga sekitar. Namun karena pintu rumah korban terkunci dari dalam, Parlin lalu melaporkan peristiwa kepada Polsek Sukajadi.
Tiba di TKP Tim Polsek Sukajadi mendobrak pintu rumah dan menemukan korban tewas tergantung di kamar anaknya. Sementara Putri korban yang mengalami cacat mental juga berada dikamar tersebut. Kemudian Satreskrim Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP. Korban diduga telah meninggal selama 4 hari dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Menurut Ketua RT setempat, Indra Sardo korban merupakan pedagang di pasar. Ia menjadi tulang punggung setelah suaminya meninggal dunia karena Covid-19. Sadro menduga TS nekat menghabisi nyawanya karena depresi.
"Mungkin karena depresi. Sejak ditinggal suaminya ia sendiri mengurus anaknya. Ada anaknya perempuan dan kuliah di luar kota." Cerita Sadro.
Saat ditemukan, anaknya ini diam saja lihat ibunya. Bahkan ia tidak ada minta bantuan atau apa. Padahal sudah 4 hari tidak makan,
" Anaknya hanya diam saja. Meski sudah 4 hati tidak makan, ia tidak minta bantuan. Ia terus melihat ibunya. " katanya lagi.
Kapolsek Sukajadi, Kompol Hendrizal Gani mengatakan saat datang rumah terkunci. Korban ditemukan tewas gantung diri di kamar anaknya. Selain korban, juga ditemukan anaknya dalam kondisi telanjang.
"Diperkirakan sudah 4 hari. Dalam kamar ada anaknya berumur 14 tahun, cacat mental. Dalam kondisi telanjang dan kita amankan dahulu anaknya, kemudian korban," kata Gani.**