iniriau.com, INHU - Konflik manusia dengan satwa tampaknya terus terjadi di Riau. Kali ini dua gajah liar dilaporkan masuk ke perkebunan masyarakat di Desa Alim I, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Dua gajah ini dilaporkan memakan tanaman di lahan warga.
Untuk mencegah terjadinya konflik manusia dan satwa, tim Resort Kerumutan Selatan (Pekan Heran) melakukan proses Mitigasi konflik pada 27-30 Oktober 2021 lalu.
Menurut Plt Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Fifin Jogasara begitu dapat laporan warga, melalui Humas IPK desa Alim I tim langsung bertindak.
“Saat mendatangi lokasi tempat gajah muncul, tim bersama masyarakat menemukan jejak gajah liar serta batang sawit yang rusak di makan satwa tersebut.
Selanjutnya saat dilakukan pengamatan, tim mendapati gajah liar menuju ke arah kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).
“Esok harinya Tim menemukan jejak 2 ekor gajah liar memakan tanaman pisang di kebun masyarakat setempat,” kata Fifin.
Tim terus menelusuri jejak gajah bersama masyarakat, karena gajah kembali ke kebun masyarakat. Dari hasil analisia dilapangan, diperkirakan 2 ekor gajah tersebut keluar dari kawasan hutan TNBT sekitar jam 02.00 WIB dan diperkirakan kembali ke kawasan hutan TNBT pada jam 05.00 WIB.
Agar tidak terjadi konflik, dan menjaga kelestarian satwa gajah, tim melakukan sosialisasi kepada warga terkait upaya penanganan konflik gajah liar. Tim BBKSDA juga menghimbau warga agar tidak anarkis terhadap satwa terutama gajah liar.
Selain itu, Tim juga mencoba berkoordinasi dengan Tim FZS Jambi untuk membantu melakukan monitoring terhadap keberadaan gajah liar tersebut. Selain itu Tim tetap berkomunikasi dengan petugas lapangan Balai TNBT untuk bersama sama melakukan mitigasi konflik.**