Heboh, Mahasiswi di Riau Mengaku Jadi Korban Pelecehan Saat Bimbingan Skripsi

Jumat, 05 November 2021 | 10:28:26 WIB
Ilustrasi - internet

Iniriau.com, PEKANBARU - Universitas Riau tercoreng dengan pelecehan seksual di lingkungan kampus tersebut. Pelecehan seksual tersebut menimpa seorang mahasiswi Universitas Riau, jurusan Hubungan Internasional angkatan 2018.

Hal tersebut diketahui setelah sang mahasiswi korban pelecehan membuat pengakuan mendapat pelecehan seksual ketika bimbingan proposal skripsi. Video ini beredar luas melalui pesan Whatsapp setelah diunggah oleh akun Instagram @komahi_ur.

Dalam video yang berdurasi 13:10 menit di akun Instagram @komahi_ur, korban menceritakan kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu, 27 Oktober sekitar pukul 12.30 WIB.

Mahasiswi tersebut mengaku mengambil jurusan Hubungan Internasional Universitas Riau angkatan 2018. Pelecehan tersebut bermula dari niat korban melakukan bimbingan proposal skripsi kepada salah seorang dosen, yang mana pada waktu itu hanya ada pelaku dan korban.

Awalnya bimbingan dimulai dengan beberapa pertanyaan personal, namun beberapa kali pelaku mencetuskan kata-kata yang membuat korban merasa tidak nyaman.

Video ini berjudul 'SEXUAL IN HI FISIP" tersebut. Akun instagram @komahi_ur mengunggah videonya pada Kamis siang, 4 November 2021 dan wajahnya memang tak jelas karena disamarkan oleh akun tersebut.

Parahnya  terduga pelaku pelecehan seksual yang disebutkan mahasiswi tersebut merupakan seorang dekan inisial S. Belakangan diketahui menjabat dekan di Fisipol Universitas Riau.

Menurut mahasiswi ini, pelaku memegang bahu korban dan mendekatkan tubuhnya lalu beliau memegang kepala korban kemudianmencoba melakukan aksi yang mencorang nama baik UNRI itu.

Dari penuturan mahasiswi ia mendapat pelecehan seksual Rabu, 27 Oktober 2021. Lokasinya berada di sebuah ruangan di kampus saat melakukan proposal bimbingan skripsi.

Pada saat itu korban menolak permintaan pelaku, lalu kemudian mendorongnya.

Setelah kejadian tersebut, korban melaporkan kejadian itu kepada salah seorang dosen. Korban meminta agar pembimbing proposalnya diganti oleh Ketua Jurusan dan melaporkan kasus pelecehan tersebut.

Namun pada hari saat sebelum bertemu Ketua Jurusan, korban mengatakan pelaku meminta dirinya untuk bertemu terlebih dahulu sebelum menjumpai Ketua Jurusan.

Bahkan pelaku menyuruh korban berputar balik, meskipun korban sudah menemui Kepala Jurusan, pelaku tetap memaksa korban untuk menemuinya di sebuah kedai kopi.

Dalam pertemuan itu, pelaku mencoba memberikan tekanan kepada korban agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Jurusan.

Pelaku bahkan mengancam korban dengan kalimat "jangan sampai karena kasus ini pelaku bercerai dengan istrinya". Korban disuruh pelaku tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.

Setelah peristiwa itu, mahasiswi sempat menghubungi salah seorang Dosen HI untuk mengadukan masalah tersebut dan minta bantu agar diganti dosen pembimbingnya. Namun ia justru mendapat tekanan. Karena itu, akhirnya ia memberanikan diri membuat video testimoni ini.**

Terkini