iniriau.com, PEKANBARU- Tingginya harga sawit di Riau beberapa waktu terakhir mempengaruhi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Terbukti, PAD dari sektor BBNKB di Riau tahun ini mengalami kenaikan.
Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Herman
satu di antara faktor penyebabnya ialah kenaikan harga sawit. Tingginya harga sawit, membuat masyarakat Riau terutama petani sawit banyak yang membeli kendaraan baru.
Pasalnya dilihat dari data penerimaan PAD dari sektor BBNKB tersebut memang didominasi oleh kendaraan roda empat baru. Sedangkan untuk kendaraan kedua masih belum menggembirakan.
"Memang BBNKB banyak dari kendaraan roda empat baru. Dari informasi yang kami dapat memang banyak para petani yang membeli. Mungkin ini karena kenaikan harga sawit," kata Herman, Selasa (9/11/21).
Sementara realisasi BBNKB sebesar Rp697,083 miliar dari target Rp861,668 miliar atau masih ada selisih Rp164,585 miliar. Jika dipersentasekan realisasi BBNKB mencapai 80 persen.
"Dengan waktu yang tersedia, kami yakin target BBNKB tersebut bisa tercapai. Apalagi saat ini tren kenaikan harga sawit masih terus berlanjut," sebutnya.
Sementara itu, untuk realisasi PKB mencapai Rp969,323 miliar. Atau jika dipersentasekan sebanyak 75,95 persen dari total target Rp1,276 triliun. Meskipun belum mencapai target yang ditetapkan, namun pihaknya optimistis dengan waktu yang tersedia target PAD dari sektor PKB bisa tercapai.**