Cegah Covid-19, TK Al Azhar Pekanbaru Didik Siswa Pahami dan Budayakan Prokes

Jumat, 19 November 2021 | 11:15:55 WIB
Murid TK Al Azhar Syifa Budi dan TK Pembina 3 Pekanbaru budayan prokes pada peserta didik (foto: lna)

Iniriau.com, PEKANBARU - Anak-anak rentan beresiko tertular penyakit, karena daya tahan tubuh mereka belum seperti  orang dewasa. Hal inilah yang disadari oleh pihak sekolah TK Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru, saat melaksanakan pembelajaran tatap muka akhir September lalu.

"Akhir September lalu kita sudah mulai pembelajaran tatap muka. Dan agar anak-anak paham, kami selalu memberikan pemahaman kepada mereka tentang prokes covid19 dan apa manfaatnya untuk menangkal berbagai penyakit agar tidak masuk ke  tubuh kita. Ya mungkin di rumah mereka sudah dibiasakan menggunakan masker, tapi sekolah tetap memberikan pemahaman-pemahaman itu kepada mereka," terang Wakil Kepala Sekolah Melia Fitria.

Taman Kanak-Kanak yang berlokasi di Jl. Arifin Achmad, Pekanbaru ini membagi satu kelas siswa yang tadinya terdiri dari 20 anak, jadi 7 anak per kelas, dengan hari yang berbeda.Sekolah sengaja mengatur jadwal belajar ini agar tidak terjadi kerumunan.

"Satu kelas kami bagi jadi tiga shift dengan jumlah anak tujuh orang perkelas," jelas perempuan berkerudung ini, Kamis (18/11), saat ditemui di tempat bermain anak, di sekolah.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pihak sekolah memang sangat ketat dalam menjalankan prokes di sekolah. Anak-anak berusia antara 4-5 tahun tersebut dibiasakan melakukan prokes sebelum memulai aktifitas belajar.

"Kami mengajak anak-anak mencuci tangan ditempat yang sudah disediakan sebelum masuk gerbang sekolah. Di dalam kelas, dua orang guru dipersiapkan sebanyak dua orang. Satu guru akademik dan satu guru lagi untuk mengawasi anak-anak selama beraktifitas dalam kelas, apakah ada yang melepas masker, atau terlalu berdekatan jarak dengan temannya," ungkap Melia.

Selain menjalankan prokes Covid-19, 5 M, tenaga pendidik yang mengajar di Al Azhar  dipastikan sudah mendapatkan vaksin. Demikian juga halnya dengan orang tua siswa yang mengantar jemput anak ke sekolah, harus menunjukkan sertifikat atau kartu vaksin.

Salah satu orang tua siswa, Icha, menjelaskan prokes di sekolah anaknya memang sangat ketat.

"Protokol kesehatan Covid-19 di sekolah anak saya memang cukup ketat. Kita para orang tua wajib pakai masker, cuci tangan dan harus sudah divaksin. Kalau tidak divaksin kita dilarang pihak sekolah untuk antar jemput anak," jelas Icha.

Selain itu, sekolah swasta Islam ini juga melakukan semprotan disinfektan setelah kegiatan belajar mengajar usai.

Hal  sama juga diberlakukan di salah satu TK Negeri di Pekanbaru yaitu TK Negeri Pembina 3, yang berlokasi di Jl. Arwana, Pekanbaru.

TK yang berada didaerah perumahan Villa Putri duyung ini juga membagi kelas siswa dalam beberapa kelas. Siswa yang masuk sekolah pukul 07.30 WIB, pulang jam 10.30 WIB. Sementara siswa yang masuk jam 08.00 WIB, pulang jam 11.00 WIB. Satu kelas hanya terdiri dari 15 siswa saja.

"Kita di sini belajarnya per-shift dan pulangnya per-shift juga. Kita memang selalu nyinyir dengan anak, untuk mengingatkan mereka agar selalu pakai masker, dan jangan sampai masker mereka dilepas. Sekarang anak-anak sudah mulai terbiasa karena selalu kita beri pemahaman tentang kondisi pandemi ini," ungkap Kepala Sekolah TK Negeri Pembina 3, Pekanbaru, Nartianis, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/11).

Sekolah juga sudah melatih dan membiasakan siswanya untuk mencuci tangan sebanyak enam kali sehari dan menggunakan hand sanitizer yang sudah tersedia di sekolah. Pihak sekolah juga melarang dengan tegas jika ada siswa  yang sakit untuk datang ke sekolah. Selain itu sekolah juga meminta surat pernyataan dari orang tua, tidak menuntut sekolah jika ada anak mereka terpapar virus Covid-19.

TK Negeri Pembina 3 secara bertahap mulai menggelar iven di sekolah. Salah satunya iven peringatan Hari Ayah. Dan sejauh ini pantauan dari pihak sekolah tidak ada ditemukan anak yang jatuh sakit setelah iven dilaksanakan.**

Terkini