Iniriau.com, PEKANBARU - Meski telah menyerahkan pada pihak ketiga, pengelolaan sampah di Pekanbaru tidak kunjung tuntas. Tumpukan sampah masih tetap ditemukan disejumlah ruas jalan di Pekanbaru. Diantaranya di persimpangan di sepanjang jalan Soebrantas dan depan Eco Green, tumpukan sampah menggunung mengeluarkan bau tidak sedap Hal ini bahkan diakui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.
Bahkan DLHK menilai kinerja dua operator angkutan sampah Kota Pekanbaru belum optimal pada tahun 2021 ini. Pasalnya dua operator ini belum mencukupi tonase angkutan hingga 100 persen. Dua operator ini memiliki tugas mengangkut sampah sesuai zonasinya. Untuk PT.Godang Tua Jaya (GTJ) mengelola sampah di zona I. Sedangkan kemudian untuk zona II dikelola oleh PT. Samhana Indah (SHI).
" Ada sejumlah catatan untuk kinerja dua operator ini. Nantinya kita harapkan akan diperbaiki pada kontrak tahun 2022," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi, Beberapa waktu lalu.
Hendra juga meminta agar kedua operator untuk meningkatkan pengawasan terhadap operasional angkutan sampah. Tidak hanya itu, DLHK juga bakal menertibkan angkutan sampah mandiri pada tahun 2022 mendatang, karena sering membuang sampah di TPS ilegal.**