Iniriau.com, PEKANBARU - Seorang murid SDN 36, Jalan Hangtuah, Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru, hampir pingsan usai vaksinasi, Rabu (12/1/2022). Bahkan anak tersebut digendong tenaga kesehatan setelah mendapatkan vaksinasi tersebut.
Keadaan makin mengkhawatirkan karena sang anak menangis dan panik, sehingga sang ibu datang untuk menenangkannya.
Setiap anak mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Sebelum divaksin, mereka diperiksa nakes. Dalam melakukan vaksinasi ini, anak juga dapat didampingi oleh orang tua mereka.
Meski sudah dipastikan aman, namun para orang tua masih khawatir jika muncul efek samping pada anak pasca vaksinasi. Apalagi adanya anak yang hampir pingsan pasca vaksin tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru, Zaini Rizaldy, mengatakan adanya efek samping pasca vaksinasi merupakan hal yang wajar. Hak tersebut tidak hanya pada vaksin COVID-19, bisa juga pasca suntik vaksin lain.
"Hal tersebut lazim terjadi, bahkan tidak hanya vaksin Covid-19. Namun juga suntik vaksin lainnya," jelasnya, Kamis (13/1/2022).
Zaini menambahakan hingga saat ini dari Kemenkes, belum ada efek mematikan, terutama vaksin anak-anak.
"Kami mengimbau masyarakat tidak perlu ragu. Vaksin ini telah lolos uji penelitian BPOM, sehingga layak diberikan untuk masyarakat," paparnya.
Zaini mengimbau, bila ada ditemukan efek samping sesudah vaksin meskipun kecil, segera melapor ke Puskesmas setempat.
Vaksinasi untuk anak juga diberikan dua kali agar anak terlindungi dari Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun, sudah dimulai sejak Selasa, 14 Desember 2021 lalu.
Vaksinasi dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60%.**