Tak Terima Pabrik Disegel, Karyawan PT SIPP Nyaris Bentrok dengan Aparat

Jumat, 21 Januari 2022 | 10:00:49 WIB
Penyegelan PT SIPP di Mandau yang diwarnai bentrok (foto-istimewa)

iniriau.com, BENGKALIS- Pemkab Bengkalis melalui Dinas DLH akhirnya melakukan penyegelan pada PKS PT.SIPP di jalan Rangau Km 06, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. kamis (20/01) pagi. Penyegelan ini terpaksa dilakukan karena pabrik membuang limbahnya sembarangan tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku. Hal ini jelas merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik yang sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu itu.

Namun penyegelan ini ditentang oleh karyawan pabrik. Bahkan ratusan karyawan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sawit Inti Prima Perkasa (SIPP) emosi, hingga terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan warga.

Awalnya penyegelan berlangsung damai, namun mendadak panas dikala kuasa hukum perusahaan dan manajemen Perusahaan dan kuasa hukum Tim terlibat adu mulut dilapangan. Dimana kuasa hukum tim ini terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP), Satpol PP dan Polres Bengkalis. Para kuasa hukum ini terlibat adu mulut berjam jam dilapangan. Hal ini membuat emosi hingga akhirnya, bentrokan terjadi.

Akhirnya Dua orang karyawan PT SIPP diamankan Polisi resort (Polres) Bengkalis. Mereka dianggap memprovokasi hingga terjadinya bentrok.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Bengkalis, M Azmir, mengatakan pihaknya menyadrai adanya protes karyawan terhadap penutupan pabrik  semata untuk mempertahankan mata pencahariannya. Namun  akibat pembuangan limbah pabrik tidak sesuai ketentuan, membuat masyarakat yang terkena imbasnya.

"Kita terpaksa menutup PKS ini karena merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. toleransi kepada pihak perusahaan, dan diberi surat teguran hingga audiensi selama kurun waktu 4 tahun terakhir, namun tak diindahkan PT SIPP. " Ujar  M Zaimi, Kamis (20/1/2022).

Karena dampaknya operasionalnya semakin besar dan menganiaya masyarakat sekitar, sehingga Pemkab Bengkalis menyegel pabrik milik warga keturunan asal Medan Sumatera Utara (Sumut) tersebut.**

Terkini