Iniriau.com, PEKANBARU - Ratusan Mahasiswa dari ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Riau, Kamis (31/3/2022).
Unjuk rasa ini terkait kinerja Gubernur Riau dan Wakilnya yang dinilai tidak memuaskan. Mahasiswa mengulas berbagai persoalan terkini diantaranya mahalnya harga minyak goreng.
Para mahasiswa mendatangi wakil rakyat di gedung Lancang Kuning menuntut agar dilakukan evaluasi kepemimpian Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Ratusan mahasiswa membawa spanduk bertulisan Riau Error Riau Butuh Kita, Evaluasi Kinerja Gubri dan Wagubri, serta Gubernur Gagal DPRD Diam.
" Para petinggi-petinggi kita tidak benar-benar menjalankan perintahnya untuk rakyat. Mereka bekerja tapi tidak pernah memperdulikan keadilan masyarakat," kata mahasiswa dalam orasinya, Kamis (31/3/22) .
Tidak hanyanitu, mahasiswa juga menyoroti soal pendidikan di Riau. Dimana kesejahteraan guru honorer masih belum terwujud. Pada hal, tumpuan kemajuan pendidikan sangat bergantung pada guru termasuk tenaga honorer.
" Untuk itu kami menuntut keadilan kepada para petinggi yang ada didalam sana, dan permasalahan-permasalah di Riau yang belum bisa diselesaikan," ungkap mahasiswa.
Aksi yang semula berjalan tertib berubah memanas ketika mahasiswa gagal bernegosiasi dengan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho untuk masuk beramai-ramai ke dalam gedung rakyat. Agung hanya mempersilakan perwakilan 10 mahasiswa. Saat mahasiswamakin mendesak ke arah gerbang gedung wakil rakyat, pihak kepolisian membubarkan mahasiswa pada pukul 16.20 WIB.
" Kami minta adik-adik mahasiswa mundur," kata Novaldi dengan pelantang suara sembari menginstrusikan pasukan terus maju.
Mahasiswa yang kalah kekuatan akhirnya mundur hingga memenuhi setengah badan jalan yang menyebabkan kemacetan. (Adv)