Gubri Hadiri Peletakan Batu Pertama Gedung Tajdid Center UMRI

Rabu, 27 April 2022 | 13:19:01 WIB
Gubri Syamsuar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Tajdid Center UMRI. (Foto: rth)

Iniriau.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar  menghadiri acara peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Tajdid Center di kampus utama Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Jalan Tuanku Tambusai, Rabu (27/4/2022). Dimana, pembangunan gedung 4 tingkat dengan 32 ruang kuliah tersebut sepenuhnya dibiayai melalui dana wakaf.

Gubernur Riau, Syamsuar menyebutkan, pembangunan gedung Tajdid Center UMRI nantinya bisa memotivasi berdirinya gedung-gedung lainnya di UMRI. Pemerintah Provinsi Riau akan berencana, akan  bekerjasama dengan Badan Wakaf Provinsi Riau untuk mempercepat pembangunan gedung Tajdid Center UMRI.

"Ini adalah awal didirikannya bangunan yang dibiayai dengan dana wakaf di UMRI. Seperti yang disampaikan rektor beberapa waktu lalu, UMRI memang masih kekurangan ruang kelas. Diharapkan, ini menjadi awal berdirinya bangunan-bangunan lain di UMRI," tutur gubernur.

Rektor UMRI, Saidul Amin berharap agar gedung yang dibangun secara swadaya umat tersebut bisa menjadi pusat kegiatan. Menurutnya, UMRI saat ini masih kekurangan 75 ruangan kuliah yang nantinya akan dipenuhi secara bertahap.

"Saya harap, batu ini menjadi saksi di akhirat akan kebaikan Gubernur yang meletakkannya pertama kali. Kita masih kekurangan sebanyak 72 ruang kuliah, namun pada tahap awal akan dibangun sebanyak 32 ruang kelas dan sisanya akan mengikuti di waktu berikutnya," tuturnya.

Dijelaskan rektor, pembangunan gedung Tajdid Center membutuhkan biaya Rp14 miliar. Diharapkan, dalam satu tahun ke depan gedung sudah selesai dibangun meski dananya belum sepenuhnya tersedia.

"Setidaknya, dengan adanya modal awal ini, ikhtiar mendirikan gedung dapat kita laksanakan. Karena berbasis wakaf, diharapkan informasi ini disampaikan langsung ke masyarakat luas. Siapa tahu ada masyarakat yang berkenan berwakaf di UMRI," katanya.

Rektor juga menyebut, bahwa pembangunan ruang belajar dengan dana wakaf merupakan terobosan yang mereka lakukan. Diharapkan, aksi ini bisa menjadi contoh oleh perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya. **

Terkini