iniriau.com,PEKANBARU - Lima ekor sapi di Rokan Hulu, Riau terpapar penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kini kelima ekor sapi yang terpapar virus PMK tersebut telah diisolasi oleh petugas.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, drh Fara Linda Sari, ciri-ciri dari hewan ternak terjangkit PMK yakni demam, luka pada mulut dan kaki serta keluarnya air liur yang berlebihan.
Dari gejala itu petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau melakukan pengambilan sempel pada tanggal 20 Mei lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya ada lima ekor sapi yang terkonfirmasi terkena virus penyakit mulut dan kuku.
"Kasus PMK pertama kali ditemukan oleh petugas setelah adanya gejala-gejala yang ditemukan pada sapi di Rohul," ujar Fara, Selasa (24/5/2022).
Masih menurut Fara, sapi yang terkonfirmasi PMK merupakan sapi berasal dari Sumatera Utara pada bulan Ramadhan lalu.
Sapi kemudian mulai bergejala pada lebaran Idul Fitri setelah terkonfirmasi terkena virus PMK sapi kemudian dilakukan pengobatan dan sapi dilakukan diisolasi.
"Temuan kasus virus PMK di Rohil ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di Provinsi Riau," jelas Fara.
Meski virus PMK tidak membahayakan pada manusia namun Fara menyebutkan virus tersebut bisa menular pada hewan lainnya.
"Virus PMK ini tidak membahayakan bagi manusia, namun bisa menular pada hewan lainnya," ujar Fara.
Fara mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli sapi dari daerah yang sudah ditemukan ada kasus PMK.
"Kami himbau agar masyarakat tidak membeli sapi dari daerah yang sudah ditemukan PMK. Saat ini ada 15 Provinsi di Indonesia yang ditemukan PMK dan dua daerah sudah menetapkan PMK sebagai wabah, yakni Aceh dan Jatim," tutupnya.**