Kenaikan Harga BBM Mulai Berdampak, Tarif Ojol Naik, Kurir dan UMKM Mengeluh

Sabtu, 10 September 2022 | 22:36:30 WIB
BBM naik, masyarakat menjerit. Potret suasana jual beli UMKM di Pekanbaru. (Foto:Fara)

iniriau.com, PEKANBARU - Sepekan pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, warga mulai merasakan dampaknya. Seperti naiknya beberapa harga bahan baku pangan serta tarif transportasi umum.

Icha dan Ola, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini kini mulai merasakan dampak kenaikan BBM. Menurut mereka, imbas kenaikan BBM mulai mempengaruhi harga bahan baku olahan makanan yang mereka jual, yakni pisang ovo dan tahu bakso.

"Ini kan sudah satu lingkaran, bbm naik,  transportasi pasti juga naik dan akhirnya berimbas ke harga barang-barang. Harapan kami pemerintah memperhatikan penderitaan rakyat sebagai akibat dari kenaikan bbm. Semoga pemerintah juga dapat menaikkan taraf hidup kita," ucap Icha, Sabtu (10/9).

Ola menambahkan bahwa pasca kenaikan BBM semuanya berubah. Pasalnya bahan baku yang ia gunakan untuk pembuatan tahu baksonya naik drastis.

"Sementara untuk harga dagangan kita tidak bisa langsung menaikkan harga, bisa kabur pelanggan kita nanti.  Karena kita dapat pelanggan kan juga susah, jadi ya pandai-pandai kita sebagai pedagang  mencari  strategi lain selain menaikkan harga produk," ucap Ola.

Tak hanya pelaku UMKM yang terdampak akibat kenaikan BBM, pengendara ojek online (ojol) serta kurir dari perusahaan ekspedisi pun merasakan dampaknya. Banyak dari kurir yang mengeluhkan bahwa pengeluaran mereka sehari-hari jadi naik dua kali lipat.

"Payah kita sejak kenaikan BBM ini , yang biasanya pengeluaran kita untuk bensin itu cuma Rp20r ibu sehari, sekarang jadi Rp30-Rp35 ribu. Itu hanya untuk bensin, belum untuk makan sehari-hari," Ucap Ade seorang kurir ekspedisi.

Sedangkan tarif ojol juga sudah naik. Jika biasanya Rp4.000/km, "sekarang naik jadi Rp5.500/km jadi naik Rp1.500/km nya," ujar Reza pengendara ojol.

Masyarakat berharap agar segera lepas dari penderitaan akibat kenaikan harga BBM ini. Kepada pemerintah diminta untuk meninjau kembali kenaikan harga BBM bersubsidi yang betul-betul memberatkan beban hidup rakyat ini.

Kenaikan harga-harga ini biasanya juga akan berefek secara kehidupan sosial  masyarakat.  Yakni meningkatnya angka kriminalitas serta bertambahnya jumlah pengangguran.

Sementara itu aksi penolakan kenaikan BBM lewat gelombang unjuk rasa oleh buruh, mahasiswa serta organisasi masyarakat tak mampu mengetuk hati para elit politik di negri ini. Harga-harga tetap saja naik. Dan rakyat semakin sengsara.**

 

Terkini