Afni Didatangi dan Dilarang Seorang Pria Saat Buka Bersama Warga, Arwin: Pendukung 03 Sudah Seperti PKI

Jumat, 14 Maret 2025 | 11:18:23 WIB
Ilustrasi -net

iniriau.com, SIAK - Kejadian tidak menyenangkan dialami Cabup Siak nomor urut 02 Dr Afni Z. Saat hendak berbuka puasa di rumah warga, Kamis (13/3/25) mereka didatangi seorang pria yang ternyata pendukung cabup nomor urut 03 Alfedri. Pria bernama Darwis tersebut  melarang Dr Afni Z berada di rumah warga.

Kejadian berawal ketika Dewi (45) warga Buantan Besar, berinisiatif mengundang Dr Afni untuk buka puasa bersama di kediamannya, Kamis 13 Maret 2025. Di rumah Dewi saat itu hanya ada beberapa simpatisan yang hadir untuk bersilaturahmi biasa tanpa kampanye.

Tetapi baru saja mereka meneguk air saat berbuka, dan nasi bahkan belum sempat tersuap, tiba-tiba  Darwis datang. Tanpa mengucap salam langsung menyerang Afni.

"Tanpa mengucap salam dia langsung mencak-mencak dan marah-marah. Kami bahkan tak sempat buka puasa, direkam-rekam. Katanya tak boleh acara kampanye, padahal Buk Afni tak ada kampanye sama sekali. Kami hanya buka puasa bersama," kata Dewi.

Dewi sangat menyayangkan tindakan Darwis tersebut. "Kami merasa malu dengan Bu Afni, karena kami yang mengundang Bu Afni," tutur Dewi.

Tindakan Darwis yang datang sambil merekam video dan berdiri di pintu rumah warga sangatlah tidak sopan. Dengan sombongnya ia menanyakan  mengapa Dr Afni Z berada di rumah warga.

"Ini tidak boleh, ini bukan waktunya kampanye," ujar pria yang disebut-sebut bernama Darwis.

Afni  yang hadir atas undangan warga seketika terkejut. Ia tak menyangka didatangi seseorang dengan cara sangat tidak sopan. Matanya berkaca-kaca, tidak menyangka  momen ibadah dan silaturahmi bisa-bisanya ada yang mencoba menghentikan  tanpa alasan yang jelas.

Warga yang ada pun tak kalah terkejut. Mereka hanya ingin berbuka puasa bersama, bukan terjebak dalam konflik politik. Beberapa ibu terlihat mengusap mata mereka, tak kuasa menahan haru dan sedih.

“Ibu-ibu, apa ada kampanye di sini? Bapak-bapak, ada kampanye di sini? Masalahnya apa, ya, Pak?” tanya Afni dengan suara bergetar pada warga. 
Sontak saja warga menjawab tidak.

Namun, pria itu tetap bersikeras. Acara yang awalnya penuh kehangatan berubah menjadi suasana yang menyesakkan dan tegang. Afni yang merasa diteror dan diintimidasi hanya bisa mengatakan, "Ini bulan suci, momennya orang-orang bersilaturahmi lewat berbuka puasa bersama. Masa saya diundang buka puasa oleh warga tak boleh," ujarnya.


Arwin: Pendukung 03 Sudah Seperti PKI

Tokoh masyarakat yang juga mantan Bupati Siak dua periode, Arwin AS mengecam kelakuan Darwis, pendukung Paslon 03, yang mengganggu ketentraman Calon Bupati Siak Dr.Afni Z saat berbuka puasa bersama relawan dan simpatisannya di Buantan Besar.

Tindakan Darwis yang datang di jam orang berbuka puasa dan langsung memvideokan, serta menuduh Afni berkampanye, dinilai sudah sangat keterlaluan.

Sehari sebelumnya pendukung 03 juga melakukan hal yang sama pada anggota DPRD Siak yang juga timses 02, Sujarwo saat sedang melaksanakan shalat di Buantan Besar.

"Orang shalat dan berbuka puasa diganggu-ganggu, direkam tanpa ijin, dilarang-larang beribadah dengan tenang, ini sudah macam kelakuan PKI saja. Kejadian ini sangat mengiris hati saya dengan kondisi situasi politik di Siak. Inilah akibat pemimpin yang sekarang, Alfedri haus dengan kekuasaan dan menutup mata dengan kelakuan tak beradab pendukungnya seperti Darwis," tegas Arwin pada media, Jumat (14/3/2025).

Arwin meminta agar  Bawaslu  menjalankan pengawasan pemilukada Siak dengan baik, harusnya semua Paslon diposisikan sama. Adil dan setara.

"Alfedri-Husni mengapa boleh berkegiatan di lokasi PSU? Bagaimanapun mereka itu berstatus Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. Giliran Afni berkegiatan dilarang, diikuti, dibuntuti, divideokan bahkan sampai tak sempat nak berbuka puasa. Saya dengar Sujarwo juga diperlakukan sama saat shalat di lokasi PSU. Ini luar biasa dzolim dan biadap cara berpolitik incumben kalau begini," kecam  Arwin.

Atas kejadian ini, Arwin meminta selain penyelenggara, masyarakat juga ikut bersama-sama melakukan pengawasan.

"Penerapan pengawasan harus benar-benar tegas. Jangan abaikan hak Afni untuk menjaga basis suaranya di lokasi PSU, karena bagaimanapun dia sudah menang dengan susah payah menghadapi petahana. Dia dan pendukung 02 didzolimi penguasa. Maka berlakukan kebijakan yang adil. Jangan Afni-Syamsurizal saja dilarang, tapi Alfedri-Husni dibiarkan terus menerus berkegiatan di lokasi," kata Arwin.*
 

Tags

Terkini