Operasi Ketupat Singgalang 2025, Kendaraan Masuk Sumbar Turun Drastis

Jumat, 11 April 2025 | 13:22:01 WIB
Kepala Bidhumas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Susmelawati Rosya ekspos operasi (foto: istimewa )ketupat Singgalang 2025

iniriau.com, PADANG - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Susmelawati Rosya, bersama Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, memimpin jalannya Konferensi Pers terkait hasil pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025. Operasi ini digelar selama 14 hari, terhitung sejak 26 Maret hingga 8 April 2025.

Dalam keterangannya kepada awak media di Mapolda Sumbar, Kamis (10/4/2025), Kombes Pol Dwi Nur Setiawan menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan operasi berlangsung aman dan lancar. Beberapa titik rawan seperti jalur Sitinjau Lauik hingga Padang - Bukittinggi terpantau bebas hambatan selama masa arus mudik.

Namun, pihak kepolisian mencatat adanya perlambatan arus pada H+2 hingga H+4 Lebaran, khususnya menuju Bukittinggi. Kemacetan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas masyarakat yang hendak berwisata, serta antrean panjang kendaraan di SPBU Sincincin yang sempat memakan badan jalan.

"Kalau kita lihat dari tren mudik tahun ini, kepadatan justru tidak terlalu tinggi sebelum Lebaran," ungkap Kombes Pol Dwi. Ia menjelaskan bahwa kebijakan Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) yang dimulai sejak 21 Maret membuat arus mudik tersebar lebih merata. Banyak warga sudah lebih dulu meninggalkan kota besar untuk pulang kampung.

Dari data yang dihimpun Ditlantas Polda Sumbar, jumlah kendaraan yang masuk ke Sumatera Barat mengalami penurunan tajam dibanding tahun 2024. Melalui pintu masuk Riau di Kabupaten Lima Puluh Kota, tercatat 28.931 kendaraan di tahun ini, turun dari 45 ribu kendaraan tahun lalu.

Penurunan serupa juga terjadi di Dharmasraya (dari 28 ribu ke 10 ribu kendaraan) dan di perbatasan Pesisir Selatan dari arah Bengkulu (dari 3.719 ke 2.553 kendaraan). Secara total, kendaraan yang masuk ke Sumbar selama operasi hanya 47 ribu unit, menurun drastis dari 83 ribu kendaraan pada tahun sebelumnya.

"Sebagian besar masyarakat memilih mudik lebih awal. Karena Operasi Ketupat baru dimulai tanggal 26, maka data dari 21 hingga 25 Maret tidak terhitung. Ini bisa jadi alasan mengapa grafik kendaraan tampak menurun," jelasnya.

Untuk kelancaran arus balik, skema satu arah (one way) diterapkan di jalur Padang–Bukittinggi pada 28–30 Maret 2025. Langkah ini terbukti efektif menjaga kelancaran lalu lintas.

Meski secara umum lalu lintas terkendali, catatan jumlah kecelakaan lalu lintas menunjukkan peningkatan. Tercatat 108 kejadian selama operasi berlangsung, angka yang lebih tinggi dibanding tahun lalu.

"Keselamatan tetap menjadi perhatian utama kami, dan kami akan terus meningkatkan edukasi serta pengawasan di lapangan," pungkas Kombes Pol Dwi.**

Tags

Terkini