iniriau.com, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mulai mengambil langkah tegas terhadap persoalan pelik yang membelit sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Baru dua bulan menjabat, Agung langsung mengagendakan evaluasi besar-besaran demi membenahi manajemen perusahaan daerah yang dinilai tak sehat.
Salah satu temuan yang mencengangkan datang dari PDAM Tirta Siak. BUMD yang bergerak di sektor pelayanan air bersih ini diketahui menanggung utang lebih dari Rp200 miliar. Kondisi ini membuat Agung tergerak untuk mempercepat pembenahan.
“BUMD ini tantangannya besar. Kita harus selamatkan sebelum makin terpuruk,” ujar Agung usai rapat internal, Selasa (15/4).
Selain PDAM, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru juga menjadi perhatian. Agung menekankan, perbaikan akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, tanpa pandang bulu.
Ia menyadari bahwa perombakan manajemen membutuhkan waktu dan strategi. Namun, menurutnya, setiap langkah yang diambil harus bisa memberikan dampak nyata bagi pelayanan publik dan keuangan daerah.
“Saya pelajari dulu, baru kami ambil tindakan. Semua kami benahi satu per satu,” tegasnya.
Agung juga menyinggung sektor lain seperti pengelolaan parkir kota, yang menjadi contoh sukses dari proses evaluasi sebelumnya. Meski belum tuntas sepenuhnya, ia menyebut perbaikan sudah menyentuh 90 persen dari permasalahan yang ada.
“Intinya, kami tidak ingin hanya membuat janji. Pemerintah harus bisa dibuktikan dengan kerja nyata,” tutupnya.**