iniriau.com, PEKANBARU – Sabtu malam yang tenang di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru mendadak berubah mencekam. Seorang pria berinisial RS, karyawan rumah makan Ampera, ditemukan terkapar bersimbah darah di dekat dapur tempatnya bekerja. Ia diduga menjadi korban penikaman oleh BM, seorang pria yang diliputi cemburu dan amarah.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saksi mata, Gabe mengaku pada polisi mendengar suara keributan sebelum akhirnya melihat korban sudah tergeletak dengan luka parah.
BM, pelaku penikaman, diduga sudah lama memendam rasa curiga terhadap hubungan antara istrinya dan korban. Kedekatan mereka bermula dari transaksi jual beli pulsa di konter milik BM. Dari situ, komunikasi berlanjut hingga menimbulkan kecurigaan.
Pelaku sudah pernah memperingatkan istrinya untuk tidak berhubungan dengan korban, tapi situasinya tidak berubah. Letak rumah makan dan konter pulsa yang hanya berjarak 20 meter membuat interaksi keduanya tak terelakkan.
BM yang merasa terhina dan dikhianati, akhirnya mengambil tindakan nekat. Ia mendatangi korban sambil membawa pisau dapur dan melakukan penyerangan secara membabi buta.
“Pelaku saat ini sudah kami tahan untuk penyidikan lebih lanjut,” kata Kompol Jorminal Sitanggang, Kapolsek Sukajadi, Selasa (14/5/2025). Ia memastikan proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan.
Warga yang mendapati tubuh BM berlumuran darah sempat menghakiminya sebelum akhirnya polisi datang dan mengamankannya. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa rasa cemburu, bila tak diredam, bisa berubah menjadi petaka.**