iniriau.com, Pekanbaru – Aksi kaburnya 11 tahanan dari sel Polres Kampar pada Rabu (14/5/2025) dini hari memicu respons cepat dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Riau. Sebanyak 12 personel, termasuk Kapolres Kampar AKBP Mirhadi, tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Menurut Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Edwin L. Sengka, penyelidikan dilakukan untuk mengungkap dugaan kelalaian yang memungkinkan terjadinya pelarian massal ini. “Kami ingin memastikan tidak ada celah sistemik yang dibiarkan begitu saja,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Pemeriksaan, kata Edwin, bukan hanya menyasar petugas jaga malam itu, tetapi juga mencakup pejabat struktural di lingkungan Polres Kampar. Tujuannya adalah menggali akar persoalan yang memungkinkan para tahanan kabur tanpa terdeteksi.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol ventilasi besi ruang tahanan menggunakan gergaji. Mereka merupakan tersangka dalam kasus pencurian dengan pemberatan dan narkotika.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau bersama tim dari Polres Kampar langsung menggelar operasi pengejaran. Dua orang tahanan, Feri dan Okta, berhasil ditangkap kembali di daerah Air Tiris, Kampar.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi para pelarian. Tim kami terus bergerak dan menyisir titik-titik yang dicurigai,” tegas Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan.
Hingga kini, sembilan tahanan lainnya masih buron. Upaya pencarian terus dilakukan dengan dukungan informasi dari masyarakat.
“Sekecil apa pun informasi dari warga bisa sangat berarti. Jangan ragu untuk segera melapor,” imbau Asep.**