iniriau.com, PEKANBARU - Cuaca di Provinsi Riau hari ini diprakirakan masih akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di berbagai wilayah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama pada siang hingga malam hari.
Pada pagi hari, sebagian besar wilayah Riau mengalami udara kabur hingga berawan. Hujan ringan terpantau terjadi di sejumlah daerah seperti Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai. BMKG menyebut kondisi ini sebagai sisa dari aktivitas awan hujan yang terbentuk sejak dini hari.
Memasuki siang dan sore hari, cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan. Meski begitu, potensi hujan tetap ada di beberapa wilayah, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, serta Kota Dumai. Masyarakat diminta berhati-hati terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang dan petir.
Pada malam hari, kondisi langit masih cenderung berawan. Hujan ringan hingga sedang diprakirakan akan turun di wilayah Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, serta Kota Pekanbaru. BMKG mengingatkan bahwa intensitas hujan malam hari berpotensi menyebabkan genangan di beberapa titik.
Sementara pada dini hari, udara kembali dalam kondisi kabur hingga berawan. Hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi di Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. Tingginya kelembapan menjadi indikator aktivitas awan hujan yang tetap aktif menjelang pagi.
Forecaster on duty BMKG Riau, Deby C, mengeluarkan peringatan dini bagi wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem.
"Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru," ujarnya.
BMKG menyatakan bahwa kondisi laut masih tergolong aman untuk aktivitas pelayaran, namun nelayan dan pengguna transportasi laut tetap diimbau memperhatikan pembaruan cuaca secara berkala.
Satu Titik Panas Terpantau di Riau
BMKG juga mencatat keberadaan satu titik panas (hotspot) di Kabupaten Rokan Hilir. Secara keseluruhan, terdapat 37 titik panas di Pulau Sumatera, tersebar di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Lampung.
"Keberadaan titik panas ini perlu diwaspadai sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan," tambah Deby.**