iniriau.com, Pekanbaru - Panitia Seleksi Terbuka Sekdaprov Riau mulai bekerja Senin-Rabu ( 26-28 Mei) ini untuk menentukan satu dari lima calon sekdaprov Riau yang baru
Seleksi Sekdaprov Riau ini menyita perhatian publik karena merupakan jabatan strategis yang akan menghadapi berbagai masalah yang kini dihadapi Pemprov Riau.
Sejumlah pengamat pemerintahan dan politik di Riau ikut mengamati perkembangan penyeleksian calon sekdaprov Riau.
Dari lima kandidat sekda Riau, faktor putra daerah dan orang-orang dekat dengan orang nomor satu Riau dan juga pejabat di Kementerian Dalam Negari (Mendagri) ikut membumbui figur-figur calon sekdaprov.
Pengamat Pemerintahan dan Politik Riau Alfitra Salam dan Saiman Pakpahan saat dihubungi Senin (26/5) sepakat mengatakan seleksi sekda Riau kali ini sangat beda dengan sebelum-sebelumnya. Kali ini, tantangan yang dihadapi Riau sangat kompleks. Ia melihat figur Erisman Yahya yang kini menjabat Plt Kadispora dan Plt Kadis Pendidikan Riau cukup kompeten. Erisman yang dipercaya menduduki berbagai jabatan mulai dari Plt Bupati Inhil dan kepala sejumlah OPD menunjukkan pengalaman dan kompetensinya.
" Gubernur Riau Abdul Wahid terlihat mempercayakan sejumlah jabatan kepada Erisman Yahya. Ini tentu karena Erisman memang dinilai mampu oleh gubernur yang akan menjadi atasannya," ujar Alfitra.
"Sekda itu ujung tombak pemerintahan, dan ini bisa dilihat dari cara Gubernur Riau Abdul Wahid menempatkan Erisman Yahya di dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau. Ia mampu menjabat posisi kadispora sekaligus Plt Kadis Pendidikan Provinsi Riau," jelas pria asal Air Molek Indragiri Hulu ini, kepada iniriau.com, Senin siang.
Pria berkacamata itu lebih lanjut menjelaskan, Erisman Yahya memiliki integritas dan rekam jejak yang bagus di pemerintahan, dan yang pastinya Erisman Yahya adalah putra daerah Riau.
"Yang akan menentukan itu kan Gubernur Riau. Tentu pak gub akan memilih orang yang cocok dengan dia. Tanpa mengecilkan kompetensi calon lainnya, namun Erisman memiliki integritas dan rekam jejak yang bagus di pemerintahan. Saya yakin ia mampu membantu Gubernur Riau dan OPD dalam menegakkan pemerintahan yang bersih," lanjut Alfitra menambahkan penjelasannya mengenai teman seperjuangan semasa di perguruan tinggi itu.
Sementara Pengamat Pemerintahan dan Politik Riau Saiman Pakpahan mengatakan, kontestasi Sekdaprov Riau ini menjadi isu hangat bagi publik.
"Iya, ini lagi hangat dibicarakan di publik, apalagi jabatan sekretaris daerah itu penentu arah kebijakan pemerintahan. Orang yang menjabat sebagai sekda itu adalah pilihan gubernur, karena ia bekerja membantu gubernur dalam menjalankan roda pemerintahan. Nah, kalau salah pilih bisa membahayakan konsolidasi di Pemprov Riau, " jelas Saiman saat diwawancara melalui telepon selulernya, Senin sore.
Masih menurut Saiman, kontestasi Sekdaprov Riau ini menjadi semakin menarik karena orang-orang berpengaruh yang berada dibelakang para calon Sekdaprov Riau tersebut.
"Taufik OH dikaitkan kedekatannya dengan Mendagri Tito Karnavian karena berasal dari daerah yang sama, yakni Sumatera Selatan. Wajar jalau publik kemudian beropini peluang Taufik OH lebih besar untuk menduduki jabatan strategis itu. Lalu, Erisman Yahya yang juga putra daerah, dipercaya memimpin dua OPD sekaligus, pernah jadi Pj Bupati Inhil, plus dengan integritas dan rekam jejak yang baik juga layak diperhitungkan. Keduanya memiliki peluang yang sama, tetapi semua kembali ke gubernur" jelas Wakil Dekan III Fisip UNRI tersebut menutup wawancara.
Kedua pengamat pemerintahan dan politik Riau ini dengan tegas mengatakan siapapun yang akan menempati posisi Sekdaprov Riau itu, semuanya tergantung pendekatan kepada Mendagri.
Sementara itu, kedua calon Sekdaprov Riau yang digadang-gadangkan ini, hingga saat ini irit bicara saat wartawan media ini, saat diminta tanggapannya.**