Cuaca Riau Cerah, BMKG Peringatkan Potensi Karhutla

Sabtu, 21 Juni 2025 | 11:52:05 WIB
Ilustrasi -net

iniriau.com, Pekanbaru – Sabtu, 21 Juni 2025, cuaca di Provinsi Riau secara umum diprediksi berada dalam kondisi cerah berawan. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan lokal dan munculnya titik panas yang dapat memicu kebakaran lahan.

“Secara umum cuaca stabil, tapi malam hingga dini hari ada peluang hujan ringan di beberapa wilayah,” ujar Putri Santy S., Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru.

BMKG memprakirakan pagi hari diawali dengan udara kabur dan langit berawan. Memasuki siang dan sore, cuaca tetap cenderung tenang tanpa indikasi hujan. Namun menjelang malam, hujan ringan berpotensi mengguyur Kabupaten Indragiri Hulu, lalu disusul wilayah Bengkalis pada dini hari.

Suhu udara hari ini diperkirakan berkisar antara 23 hingga 34 derajat Celsius, dengan kelembapan 50–98 persen. Angin bertiup dari arah tenggara ke barat daya dengan kecepatan 10–30 kilometer per jam.

Sementara itu, kondisi perairan laut Riau dinilai aman untuk pelayaran, dengan tinggi gelombang antara 0,5 hingga 1,25 meter, tergolong rendah.

Dalam pantauan satelit BMKG pukul 23.00 WIB, terdeteksi 52 titik panas di Pulau Sumatera, menunjukkan meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebanyak 8 titik panas berada di wilayah Riau, dengan rincian, Bengkalis 1 titik, Kuantan Singingi 4 titik, dan Indragiri Hilir 3 titik.

“Titik panas ini perlu diwaspadai, apalagi kondisi cuaca mulai kering. Ini sinyal bahwa karhutla bisa terjadi kapan saja jika masyarakat lengah,” ujar Putri saat ditemui di kantor BMKG Pekanbaru.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya di daerah rawan, agar tidak melakukan pembakaran terbuka. “Membakar sampah atau membuka lahan dengan api bisa memicu bencana. Sekecil apa pun apinya, bisa meluas saat angin kencang dan cuaca panas,” katanya lagi.

BMKG menegaskan bahwa meski tidak ada peringatan cuaca ekstrem hari ini, potensi perubahan cuaca tetap harus diantisipasi.

Sebagai penutup, BMKG mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi cuaca resmi melalui kanal BMKG, serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan dari risiko karhutla.**

Tags

Terkini