iniriau.com, PEKANBARU – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui wilayah Sumatera. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat peningkatan signifikan jumlah titik panas (hotspot) berdasarkan pemantauan pada Kamis malam (26/6) pukul 23.00 WIB.
Tercatat sebanyak 87 hotspot tersebar di sejumlah provinsi, dengan Bengkulu menjadi penyumbang terbanyak, yakni 114 titik. Data ini memicu perhatian serius, mengingat lonjakan tersebut bisa menandakan aktivitas pembakaran lahan atau gangguan sistem deteksi.
“Melonjaknya titik panas ini menjadi sinyal bagi daerah terdampak untuk segera melakukan langkah mitigasi,” ujar Sanya Gautami, prakirawan BMKG Pekanbaru.
Sementara itu, Provinsi Riau juga tak luput dari temuan hotspot. Terdapat 7 titik panas yang terdeteksi tersebar di tiga wilayah, yaitu Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi
Di luar Riau, beberapa daerah lain yang juga terpantau memiliki titik panas antara lain Sumatera Utara 28 titik, Sumatera Barat 13 titik, Jambi dan Bangka Belitung masing-masing 7 dan 5 titik. Aceh, Sumatera Selatan, dan Lampung masing-masing 5, 5, dan 3 titik
BMKG mengingatkan bahwa kondisi cuaca panas dan angin kencang dapat memperparah situasi apabila terjadi kebakaran.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar. Risiko kebakaran bisa membesar dan sulit dikendalikan,” tegas Sanya.
Pihak BMKG juga meminta agar pemerintah daerah dan petugas di lapangan meningkatkan patroli dan kesiapsiagaan, terutama di wilayah yang sering terdampak karhutla.**