iniriau.com, PEKANBARU – Lonjakan jumlah titik panas (hotspot) kembali mengancam Pulau Sumatera. Pada Jumat (18/7/2025) sore, BMKG Stasiun Pekanbaru mencatat 160 titik panas, dan Riau menjadi provinsi dengan sebaran terbanyak, mencapai 75 titik.
Kondisi ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding hari sebelumnya, di mana Riau hanya mencatat 48 titik. Daerah paling terdampak adalah Kabupaten Rokan Hulu yang menyumbang lebih dari separuh, yakni 40 titik panas.
"Rokan Hulu menjadi wilayah dengan aktivitas hotspot tertinggi di Riau," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby, saat menyampaikan pembaruan data.
Sementara itu, sebaran titik panas di wilayah Riau lainnya meliputi Rokan Hilir 16 titik, Kota Dumai 8 titik, Siak 4 titik, Pelalawan 3 titik, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi masing-masing 1 titik
Selain Riau, Sumatera Utara juga mencatat jumlah cukup tinggi, yakni 44 titik, disusul Sumatera Barat 19 titik, Sumatera Selatan 11 titik, Jambi 5 titik, Lampung 4 titik, dan Bangka Belitung 2 titik.
"Dengan cuaca kering seperti ini, satu titik panas bisa berkembang cepat jika tidak segera ditangani," imbuh Deby, mengingatkan potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kondisi ini menjadi sinyal serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah mitigasi agar bencana karhutla tak kembali meluas seperti tahun-tahun sebelumnya.**