Puluhan Ribu Massa Pelalawan Duduki Kantor Gubernur, Apa Saja Tuntutan Mereka?

Senin, 21 Juli 2025 | 11:34:49 WIB
Puluhan ribu massa yang tergabung dalam AMMP kembali unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (21/7) di Pekanbaru (foto: istimewa)

iniriau.com, Pekanbaru - Puluhan ribu massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan kembali unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (21/7), di Pekanbaru.

Para demonstran dengan tegas kembali menyatakan menolak relokasi dari  kecamatan Ukui dan Kuras, tempat tinggal mereka turun temurun selama bertahun-tahun.

Para demonstran meminta Gubernur Riau, Polda Riau Bupati Pelalawan dan polres jadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Pelalawan di Riau.

Para demonstran menuntut agar Satgas PKH segera keluar dari pemukiman warga, yakni dari kawasan yang terdampak kawasan TNTN.  Massa juga meminta jawaban secepatnya dari Pemprov Riau terkait jaminan hidup masyarakat. Di lapangan terlihat massa membawa  spanduk dan poster bertuliskan keluhan serta harapan. Poster-poster tersebut merefleksikan kegelisahan masyarakat atas kebijakan penggusuran yang dianggap tidak manusiawi.

“Kami hanya ingin hidup damai dan tenteram. Jangan paksa kami meninggalkan rumah dan kebun yang kami bangun bertahun-tahun. Kalau memang masyarakat salah, usut dulu dari atas, jangan kami yang jadi korban,” kata   sang orator menyampaikab aspirasi masyarakat.

Demonstran mendesak Gubernur Riau Abdul Wahid untuk turun langsung menemui mereka.

“Pak Abdul Wahid, tolong segera keluar! Kami bukan perambah hutan!,” teriak orator dan massa di depan Kantor Gubernur Riau, Senin siang.

Sementara itu sejumlah perwakilan demonstran dibawa ke ruang rapat Kantor Gubernur Riau untuk melakukan mediasi dengan pihak Pemprov Riau. Massa diterima oleh Kadis Kehutanan Syahrial Abdi, Bupati Pelalawan dan perwakilan Polda Riau.

Hingga berita ini diturunkan, proses mediasi perwakilan demonstran dan Pemprov Riau masih berlangsung. Sementara di luar gedung Kantor Gubernur Riau massa terus menunggu untuk bergerak.**

Tags

Terkini