iniriau.com, Bandung – Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin menyatakan dukungan penuh terhadap visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun pertahanan rakyat semesta yang menjadi bagian dari Asta Cita. Hal itu ia sampaikan usai menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatsus Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
“Saya mengikuti acara secara penuh bersama Presiden, Wapres, Panglima TNI, dan seluruh Kepala Staf tiga matra, termasuk Komponen Cadangan (Komcad). Kami mengenakan seragam Komcad ala militer sebagai bentuk kesiapan pertahanan rakyat semesta,” ujar Sultan.
Menurutnya, pesan Presiden bahwa NKRI tak akan pernah ditaklukkan selaras dengan peran DPD RI yang mewakili kepentingan daerah. “Kita bangsa yang tidak suka perang, tetapi juga tidak mau dijajah kembali. Sejengkal tanah pun tidak boleh diganggu,” tegasnya.
Sultan menyoroti sejumlah momen penting dalam acara tersebut, mulai dari kenaikan pangkat Danjen Kopassus menjadi bintang tiga, pelantikan Pangdam di Kodam baru, hingga penganugerahan Jenderal Kehormatan kepada Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Herindra, Agus Sutomo, (Alm) Ali Sadikin, dan Yunus Yosfiah.
Ia menegaskan, DPD RI akan mengawal kebijakan pertahanan melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran, termasuk pemerataan infrastruktur pertahanan di semua wilayah. “Kekayaan alam Indonesia ada di daerah-daerah. Keamanan nasional dimulai dari keamanan daerah,” ucapnya.
Sultan mengapresiasi peresmian enam Kodam, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, dan berbagai satuan baru. Sebagai putra Bengkulu, ia menekankan pentingnya kesiapan pertahanan di pesisir barat Sumatera, khususnya Bengkulu sebagai pintu gerbang Samudra Hindia.
“Posisi strategis Bengkulu harus diimbangi dengan kesiapan strategis. Saya ingin memastikan suara daerah didengar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pertahanan Indonesia mencakup seluruh wilayah, dari kampung hingga gunung, serta mengedepankan sinergi militer dan masyarakat.**