Pesona Tepian Batang Mandau, Dongkrak PAD Desa Melalui Event Wisata

Jumat, 17 Oktober 2025 | 20:18:29 WIB
Desa Wisata Tepian Batang Mandau yang mempesona dengan keindahan alam yang asri berada di Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih)

Iniriau.com, Bengkalis - Desa Balai Pungut yang berada di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, kini namanya sedang ramai diperbincangkan. Selain memiliki potensi keindahan alam serta nilai sejarah, budaya dan wisata religi, Desa Balai Pungut ternyata juga mampu menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi desa dan mendongkrak ekonomi warganya melalui Program Desa Wisata Tepian Batang Mandau.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan pada tahun ini, kembali berkomitmen untuk menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas ekonomi lokal serta pelestarian lingkungan. Salah satunya, dengan meluncurkan Program Desa Wisata dan Desa Kreatif Balai Pungut.

Program ini, termasuk dalam tiga pilar utama PHR yakni pilar ekonomi, pilar kesejahteraan dan pilar sosial. Tujuan utamanya adalah mendorong partisipasi aktif masyarakat, dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.

Desa Balai Pungut yang didominasi oleh masyakat melayu muslim ini, punya potensi besar dalam pengembangan wisata berbasis kearifan lokal. Bagaimana tidak, Sungai Tepian Batang Mandau ternyata memiliki sejarah yang cukup unik karena merupakan lokasi pendaratan alat perminyakan pertama di wilayah Rokan pada tahun 1932.

Keberadaan Sungai Tepian Batang Mandau sepanjang 6 KM ini, diharapkan mampu menjadi magnet dalam menarik jumlah wisatawan untuk datang berkunjung. Guna mendukung aktivitas wisatawan di Desa Balai Pungut, pihak PHR Wilayah Kerja Rokan juga telah melakukan pengembangan sarana dan prasarana wisata dengan memberikan bantuan tiga unit sampan fiber lengkap dengan alat dayung, pelampung serta delapan set alat pancing.

Pj Kepala Desa Balai Pungut, Aisah mengatakan, pada tahun ini telah digelar berbagai macam event wisata seperti pacu sampan dan lomba memancing yang mampu memicu aktivitas ekonomi warga. Konon katanya, untuk sekali event yang digelar mampu mendatangkan sekitar seribuan pengunjung baik masyarakat lokal maupun dari luar daerah sekalipun.

"Desa kami ini, dari dulu memang sudah terkenal dengan event pacu sampan yang digelar setiap tanggal 17 Agustus. Biasanya, akan ada sekitar 3-5 buah sampan yang mengikuti lomba. Namun kini, kehadiran lomba memancing justru makin membuat banyak pengunjung berdatangan. Dengan jumlah penduduk sekitar 1.800an jiwa, membuat setiap event yang digelar selalu ramai pengunjung. Kadang-kadang, jumlahnya mencapai angka seribuan pengunjung. Banyaknya jumlah pengunjung yang datang, secara otomatis berdampak terhadap perekonomian warga. Ada yang jualan kuliner, produk UMKM dan lain-lain. Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak PHR, karena telah memberikan kesempatan bagi Desa Balai Pungut untuk maju dan berkembang," Ungkap Aisah,  Rabu (08/10).

Sungai Batang Mandau ini, dahulunya hanya dimanfaatkan warga sebagai tempat mencari ikan dan jalur transportasi. Namun kini, Sungai Batang Mandau bisa dinikmati oleh masyarakat luas serta mampu menyumbangkan pendapatan bagi desa dan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

Salah seorang warga yang juga merupakan Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tuah Melayu, Majrul menyebutkan, event wisata yang digelar mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan menjual berbagai produk UMKM dan kuliner tradisional. Bahkan setiap event yang dilaksanakan, mampu menyumbangkan PAD bagi desa.

"Selama ini, sistem pengelolaan kawasan wisata Tepian Batang Mandau belum dilakukan secara profesional. Namun sejak dua tahun belakangan ini, sudah dikelola dengan baik berkat adanya kerjasama dengan pihak PHR. Setiap event yang digelar, pengelola bisa mengumpulkan uang dari hasil penjualan tiket masuk dan biaya parkir. Jumlahnya berkisar antara Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu. Itu semua merupakan PAD desa, nantinya akan dikumpulkan dan dipergunakan untuk keperluan desa. Belum lagi hasil penjualan produk UMKM dan kuliner, pokoknya sangat membantu roda perekonomian warga karena ada penghasilan tambahan," Sebut Majrul, Rabu (08/10).

Bagi anda yang hobi memancing, tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di lokasi ini. Pasalnya, Sungai Batang Mandau memiliki sejumlah spesies ikan seperti Toman, Baung dan Selais.

Sr Officer CID PHR, R Muhammad Wildan mengatakan, pada tahun ini PHR telah menyerahkan bantuan 3 unit sampan kepada pemerintah desa. Selain berkomitmen membenahi sarana dan prasarana yang ada, kedepannya pihaknya akan membuat sejumlah program pelatihan bagi warga serta membangun penginapan agar pengunjung makin merasa aman dan nyaman.

"Desa Balai Pungut berada di ring satu, bahkan telah dinobatkan menjadi Desa Wisata. Kedepannya, kita akan mencari keunikan gastronomi seperti kuliner khas Desa Balai Pungut sehingga nantinya bisa menarik jumlah pengunjung untuk datang. Selain itu, kita nantinya juga berencana akan membangun kawasan home stay atau penginapan di lokasi ini karena sekarang belum ada penginapan," Ujar Wildan, Rabu (08/10).

Selain keindahan wisata alam, Desa Balai Pungut juga memiliki potensi lain yakni wisata budaya dan wisata reiligi. Pasalnya, dilokasi ini juga terdapat rumah adat tradisional dan makan tokoh ulama besar yang menyebarkan agama islam pertama di wilayah Mandau.

Hanya berjarak sekitar 50 meter dari pinggiran Sungai Batang Mandau, terdapat sebuah rumah adat tradisional yang diberi nama Rumah Adat Selasuh Jatuh Kembar. Disini, para pengunjung bisa belajar tentang adat dan budaya melayu ataupun sekedar mengabadikan moment foto bersama keluarga tercinta.

Sekitar 3 tahun yang lalu, rumah adat berbentuk panggung yang terbuat dari kayu ini telah di renovasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bengkalis. Rumah tradisional melayu ini, kini sudah sangat jarang kita dijumpai.

Selanjuntya, juga ada wisata religi berupa makan Syech H. Imam Sabar Al-kholidi Naqsabandi Bin Encik Coteih yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pertama Thariqat Naqsyabandi. Beliau sangat berjasa, karena menyebarkan ajaran agama Islam pertama di daerah Mandau dan kerajaan Siak Sri Indrapura.

Setelah Tuan Guru wafat, kemudian beliau digantikan oleh anak tertuanya yang bernama Syech Usman. Semasa hidupnya, Syech Usman yang bergelar Mursyid Mandau ini juga terus mensyiarkan agama Islam hingga akhirnya memiliki jumlah jemaah yang cukup banyak.

Banyak hal yang bisa didapatkan, ketika kita berkunjung ke Desa Balai Pungut. Dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, Desa Balai Pungut mampu tumbuh dan berkembang sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakatnya. (Ratih)

 

Tim pendamping lapangan PHR dan awak media menaiki sampan nelayan menyusuri Aliran Sungai Batang Mandau, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 

 

Monumen Nasi Kunyit Langgar Telor sebagai pengingat bahwa dahulunya lokasi ini dijadikan sebagai Pelabuhan PT. Caltex Pacific Indonesia, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 

 

Bantuan 3 Unit Sampan dan Alat Dayung serta Pelampung dari PHR Sedang Menepi di Tepian Batang Mandau, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 
 

Awak Media dan Tim Lapangan PHR Ikuti Momen Pacu Sampan Dadakan di Tepian Sungai Mandau, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih)
 

Pj Kepala Desa Balai Pungut, Aisah sedang Mempromosikan Desa Wisata Tepian Batang Mandau, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 

 

Seorang Nelayan sedang Menangkap Ikan di Sungai Batang Mandau, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih)

 

Sr Officer CID PHR, R Muhammad Wildan dan 3 unit sampan bantuan PHR, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 

 

Pengunjung Tepian Batang Mandau menikmati suasana asri dan rumah pondok kayu, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih)

 

Kunjungan Awak Media ke Rumah Adat Selasuh Jatuh Kemba yang kental akan desain dan corak melayu, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih) 

 

Kunjungan Awak Media ke Kawasan Komplek Pemakaman Syech H. Imam Sabar Al-kholidi Naqsabandi dan Syech Usman, pada Rabu 08 Oktober 2025. (Ratih)
 

Terkini