iniriau.com, Pekanbaru – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Riau pada Selasa (4/11/2025).
Forecaster BMKG Pekanbaru, Elisa JS Kedang, menyebut cuaca Riau pada pagi hari relatif cerah hingga berawan. Namun, potensi hujan mulai muncul di beberapa wilayah pesisir. “Pada pagi hari masih cukup cerah, tapi warga di wilayah pesisir seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Dumai sebaiknya bersiap karena ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi cuaca diperkirakan akan meningkat intensitasnya pada siang hingga sore hari. Beberapa daerah seperti Siak, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu berpotensi diguyur hujan disertai petir.
“Siang dan sore nanti jadi periode paling aktif, di mana hujan bisa turun cukup deras dan disertai kilat serta angin kencang di beberapa titik,” katanya menegaskan.
Menjelang malam, langit Riau diperkirakan akan kembali berawan, meski peluang hujan masih tetap ada di Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis, dan Indragiri Hilir. Sementara pada dini hari, udara akan terasa lembab dengan kondisi kabur hingga berawan.
Suhu udara hari ini berkisar antara 23 hingga 34 derajat Celsius dengan kelembapan mencapai 95 persen. Angin bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 10–30 km per jam.
Selain cuaca, BMKG juga memantau kondisi gelombang laut di perairan Riau yang tergolong rendah, antara 0,5–1,25 meter. Namun, perairan Dumai–Bengkalis dan Rokan Hilir diprediksi mengalami gelombang sedang hingga 1,7 meter.
Terkait kebakaran hutan dan lahan, BMKG mendeteksi 37 titik panas di Riau dari total 514 hotspot di Pulau Sumatera. Titik-titik tersebut tersebar di Indragiri Hilir (15), Siak (6), Indragiri Hulu (6), Pelalawan (3), Rokan Hilir (3), Rokan Hulu (2), Bengkalis (1), dan Kuantan Singingi (1).
Elisa mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, mengingat cuaca yang masih berpotensi menimbulkan titik panas baru. “Kami harap masyarakat ikut berperan menjaga lingkungan. Kalau melihat ada aktivitas pembakaran, segera laporkan ke pihak berwenang,” tutupnya.**