PT Pertamina Sambangi Saudi Aramco Membahas Kerja sama Pembangunan Kilang

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati

Iniriau.com - Kerja sama pembangunan kilang antara Saudi Aramco dan PT Pertamina (Persero) kini tinggal menunggu waktu. Sebab, pemerintah RI selama ini dirundung ketidakpastian keputusan pemerintah Arab Saudi atas rencananya berinvestasi untuk proyek revitalisasi kilang Cilacap sejak 2015 silam.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, perseroan akan rapat langsung dengan manajemen Saudi Aramco pada pekan depan. Proyek yang digadang-gadang menjadi kilang terbesar di RI tersebut akan memasuki tahap Front End Engineering Design (FEED).

"Tetap berjalan (proyeknya). Minggu depan kita akan rapat manajemen dengan Saudi Aramco. Kita akan masuk ke tahap FEED," tuturnya usai Rapat Kordinasi BUMN di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu Malam (28/10).

Dirut Nicke menjelaskan, proses feed akan memakan waktu selama 6 bulan. Setelah itu, lanjut dia, proyek revitalisasi kilang akan memasuki tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC). "Feed-nya 6 bulan, sesudah feed baru kita tender satu tahun. Tapi kalau sudah masuk feed namanya digarap," jelasnya.

Nicke pun menekankan, mulai pekan depan, proyek kilang cilacap terbesar RI sudah dapat dikerjakan. "Nggak perlu bulan depan, minggu depan juga sudah bisa kok," terangnya.

Sebagai informasi, sebelumnya, Saudi Aramco berjanji menyediakan investasi hingga USD 6 miliar atau setara Rp 87 triliun untuk proyek revitalisasi kilang tersebut. Meski demikian, beberapa syarat atau permintaan harus dipenuhi RI terlebih dahulu antara lain seperti perolehan insentif dari pemerintah, tax holiday, lahan, dan penyerahan aset ke anak perusahaan nantinya. (irc)

Sumber: Liputan 6

Terkini