Realisasi Restorasi Gambut Lamban, Anggota DPRD Riau: Buang-buang Anggaran saja

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
Gambut ilustrasi

Pekanbaru, Iniriau.com  - Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby menyebutkan program restorasi gambut di kawasan setempat hanya buang-buang anggaran, mengingat lambannya realisasi program tersebut.

"Kerja mereka (Badan Restorasi Gambut)di Riau tidak profesional. Kegiatan ini hanya menghabiskan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), mubazir saja," sebut Suhardiman Amby di Pekanbaru, Rabu.

Berdasarkan informasi yang disampaikan LSM Jikalahari Riau, realisasi program pemulihan ekosistem gambut, khususnya di Provinsi Riau, berjalan lambat hanya mencapai di bawah 10 persen dengan  luas lahan yang baru direstorasi 74 ribu hekatare dari total target 800 ribu hektare.

Ketidakseriusan BRG dalam mulihkan lahan yang rusak, kata Politisi Hanura Riau itu, akan menyebabkan kemunduran bagi investasi di Riau.

"Pogram restorasi lahan gambut yang tidak sungguh-sungguh akan menjadi kemunduran bagi investasi di Riau," kata pria yang akrab disapa Datuk itu.

"Sudah ada indikator nya dengan  berkurangnya produksi pabrik,  berkurang tenaga kerja, berkurangnya PPN, meski sudah dijanjikan lahan lain sebagai pengganti  tapi sampai sekarang tidak ada lahan pengganti itu," sambungnya.

Dia menambahkan, lahan-lahan yang direstorasi diduga tidak berada di kawasan yang tepat sasaran. Bahkan ada lahan yang bersertifikat masuk dalam peta kawasan restorasi BRG.

"BRG, jangan main di atas peta, kenyataannya dilapangan banyak temuan lahan yang direstorasi sudah berada di kawasan perkampungan," ujar datuk.

Dia berharap, BRG melakukan perbaikan kinerja mengingat tinggal dua tahun lagi program tersebut dituntaskan pada 2020 mendatang.

Sebagai informasi, Pemerintah mengalokasikan APBN sebesar Rp46 miliar untuk program restorasi gambut seluas 840 ribu hekatare di Provinsi Riau. (irc)

Terkini