Pekanbaru, iniriau.com-Beberapa pekan belakangan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran narkoba yang terjadi di Riau. Dari kasus tersebut, dua di antaranya melibatkan warga binaan Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
Kasus pertama yakni pada 18 Januari 2018 lalu, dimana BNNP Riau berhasil mengamankan 1 kg sabu-sabu dari empat orang tersangka. Selanjutnya pada 27 Januari BNN mengamankan 4 Kg sabu-sabu, 250 butir pil ekstasi dan 300 gram ganja kering dari dua orang tersangka.
Kedua kasus ini diduga dikendalikan oleh seorang warga binaan Lapas Pekanbaru. Saat ini BNNP terus melakukan pengembangan terkait sindikat peredaran narkoba tersebut.
Menanggapi hal ini, Plh Kalapas Kelas IIA Pekanbaru, Arjuna, menyampaikan bahwa kasus ini tengah dalam proses penyelidikan BNN. Ia menyampaikan bahwa pihak Lapas bertindak sesuai arahan dari penyidik BNN.
"Kita memberikan informasi dan data untuk kepentingan penyelidikan ke BNN," ujar Arjuna, Rabu (6/2/2019).
Arjuna juga membenarkan bahwa ini bukan kali pertama ada peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas. Pihaknya sendiri telah berupaya untuk melakukan tindakan disiplin mencegah hal tersebut.
"Kita rutin melakukan razia kepada warga binaan. Kita juga meneriksa seluruh tamu yang datang. Namun yang namanya maling selalu cari celah," kata Arjuna.
Untuk itu, Arjuna menyebutkan bahwa pihaknya akan mendukung upaya penegak hukum, dalam hal ini BNNP Riau untuk memberantas peredaran narkoba yang melibatkan binaan lapas.
Sebelumnya Plt Kepala BNNP Riau, AKBP Haldun, mengatakan bahwa ia sudah mengantongi identitas Napi di lapas yang mengendalikan sindikat tersebut. Saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut. (irc/Cc)