Jangan Sepelekan Nyeri Haid, Bisa Jadi Gejala Endometriosis

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
ilustrasi

Iniriau.com - Jangan sepelekan nyeri saat datang bulan atau menstruasi pada wanita. Sebab, bisa jadi, nyeri itu merupakan gejala penyakit endometriosis.

Saat itu kondisi jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.

"Endometriosis bukanlah penyakit yang mematikan. Tapi, bisa mengganggu kualitas hidup," kata dokter spesialis obstetri ginekologi (obgin) RSUD dr Soetomo dr Relly Yanuari Primariawan SpOG KFER.

Dia menjelaskan, endometriosis dapat menjadi gangguan bagi perempuan yang produktif bekerja.

Selain itu, mengganggu kesuburan. Dari waktu ke waktu, penderita penyakit tersebut meningkat. Terutama perempuan-perempuan produktif.

Sebanyak 60-70 persen pasien endometriosis mengeluh nyeri saat haid dan di luar haid. "Selain itu, bisa terjadi nyeri saat hubungan seksual, kencing, dan buang air besar. Itu jarang terjadi," papar dia. 

Menurut Relly, banyak yang menyepelekan nyeri haid pada remaja. Mereka beranggapan nyeri akan hilang ketika sudah menikah atau memiliki anak.

"Anggapan itu bisa benar dan salah," ucapnya.

Sering penderita tidak langsung datang ke dokter bila sakit. Kebanyakan menahannya karena percaya bahwa itu hal sepele. Celakanya, lanjut Relly, nyeri tersebut ternyata disebabkan penyakit endometriosis.

Biasanya, nyeri saat haid disertai nyeri di luar haid dan pegal di punggung. Jika dibiarkan berlarut-larut, penyembuhannya butuh usaha yang lebih besar.

Jika tidak diobati dengan baik, endometriosis semakin parah. "Pengobatan endometriosis berbeda pada masing-masing penderita. Bergantung kondisi penyakit dan kondisi pengidapnya," ucap Relly.

Apabila penyakit tersebut diderita pada usia muda, terapi obat cukup. Bila terjadi pada perempuan dewasa dan hendak memiliki momongan, dibantu dengan bayi tabung.

Terkini