PKS Sebut Manuver Prabowo sebagai Pembohongan Publik

PKS Sebut Manuver Prabowo sebagai Pembohongan Publik

Jakarta, iniriau.com -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut manuver Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu sejumlah tokoh belakangan ini sebagai pembohongan publik. Sebab menurutnya, pertemuan tersebut tanpa diikuti kejelasan sikap politik.

Sepanjang Juli ini, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di rumahnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Prabowo juga telah bertemu presiden terpilih Joko Widodo di atas kereta Moda Raya Terpadu (MRT). Pertemuan mereka dilanjutkan dengan makan bersama.

Mardani menilai pertemuan politik di antara tokoh adalah hal yang biasa. Namun menurutnya, pertemuan itu menjadi tidak penting dan hanya membohongi publik jika tak menghasilkan sikap politik yang pasti.


"Di demokrasi biasa saja yang begini, monggo jalan. Pertemuan itu menjadi kurang penting, pertemuan tanpa ada kejelasan sikap, buat saya itu pembohongan publik. Yang penting kami oposisi," kata Mardani di Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

Mardani mengatakan masyarakat sudah cerdas menilai setiap pertemuan yang dilakukan tokoh bangsa, apalagi jika sebelumnya dua tokoh tersebut saling berlawanan pandangan politiknya. 

Dia pun menyindir simbol-simbol yang ada dalam pertemuan Prabowo dengan Megawati maupun Jokowi, seperti 'politik nasi goreng' dan pertemuan di atas kereta api.

Mardani menilai pertemuan politik di antara tokoh adalah hal yang biasa. Namun menurutnya, pertemuan itu menjadi tidak penting dan hanya membohongi publik jika tak menghasilkan sikap politik yang pasti.


"Di demokrasi biasa saja yang begini, monggo jalan. Pertemuan itu menjadi kurang penting, pertemuan tanpa ada kejelasan sikap, buat saya itu pembohongan publik. Yang penting kami oposisi," kata Mardani di Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

Mardani mengatakan masyarakat sudah cerdas menilai setiap pertemuan yang dilakukan tokoh bangsa, apalagi jika sebelumnya dua tokoh tersebut saling berlawanan pandangan politiknya. 

Dia pun menyindir simbol-simbol yang ada dalam pertemuan Prabowo dengan Megawati maupun Jokowi, seperti 'politik nasi goreng' dan pertemuan di atas kereta api.(irc/cnnindonesia)

Berita Lainnya

Index