iniriau.com, Jakarta - Polres Jakarta Pusat masih mengusut kasus remaja pembunuh bocah berusia 6 tahun di Jakarta. Remaja tersebut tega membunuh si bocah dengan membenamkannya ke bak mandi.
Usai melakukan aksinya, pelaku menyembunyikan jasad korban di dalam lemari selama satu malam. Remaja itu kemudian memutuskan menyerahkan diri ke pihak berwajib atas tindakannya.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, anak itu merupakan korban pembunuhan oleh tetangganya yang masih berusia 15 tahun berinisial NF. Pelaku sudah menyerahkan diri.
"Reskrim Polsek Sawah Besar sudah menerima penyerahan tersangka NF. Pada hari Jumat sekitar pukul 09.00 WIB tersangka datang ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat dan mengaku telah membunuh korban," kata Heru kepada wartawan.
Polisi mengatakan, dari laporan tersebut, remaja itu melakukan pembunuhan pada Kamis (5/3). Korban yang berjenis kelamin perempuan itu dibunuh saat tengah bermain dengan pelaku.
"Kamis sekitar pukul 16.00 WIB korban datang ke rumah tersangka di Sawah Besar, Jakarta Pusat kemudian bermain dengan tersangka," ucap Heru.
"Kemudian tersangka mengikat leher korban dengan kain dan menyumpal mulut korban dengan kain setelah itu tersangka memasukkan korban ke dalam lemari baju yang ada di dalam kamar tersangka," tambahnya.
Polisi kemudian melakukan penelusuran ke rumah korban. Di sana, polisi menemukan catatan di dalam buku dan kertas milik pelaku. Pelaku memang dikenal pandai dalam menggambar.
“Anak ini cukup cerdas, berkemampuan Bahasa Inggris cukup baik. Dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan. Seperti i hope bla bla bla, Sulit mengatakan maaf dan sebagainya,” kata Soesatyo di lokasi, Jumat (6/3).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan gambar yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pelaku menggambar sosok perempuan kecil. Di gambar pertama, ada perempuan berambut bondol yang tengah menunduk. Ada juga gambar lain yang menampilkan seseorang tengah diikat.
“Dan hasil olah TKP sebelumnya kami mendapatkan hasil tulisan tangan yang pertama adalah bagaimana kemampuan menggambar tersangka cukup baik. Kemudian bagaimana ungkapan dia please babe don't make me sad dan sebagainya,” jelas dia.
“Ungkapan-ungkapan perasaan dia dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini. Ini sudah tergambar. Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, (bertulis) keep calm and give me torture,” tutur dia sambil menunjukkan gambar.
Goresan tangan pelaku pembunuhan bocah
Secara keseluruhan, tulisan milik pelaku tersimpan di dalam beberapa kertas, buku, dan sebuah papan tulis.
Tulisan milik remaja pelaku pembunuhan itu rata-rata ditulis menggunakan bahasa Inggris. Tulisan tersebut bernada kemarahan dan kesedihan pada seseorang.
Di papan tulis yang ditemukan polisi, remaja itu banyak menuangkan perasaannya dalam tulisan. Misalnya: 'I'm the teen that couldn't control my emotional' dan 'Tidak membenci hanya saja aku tenggelam dalam emosi', merupakan beberapa tulisan milik pelaku di papan tulis.
Polisi juga menemukan dua lembar kertas berisi gambar dan tulisan di kamar pelaku. Di kertas tersebut, ia menulis 'My lucifer is lonely', kemudian 'I'm the bad guy', dan 'All good girls go to hell'. Di kertas itu, ia juga menggambar sepasang mata.
Selain itu, ada juga kertas lain berisi tulisan dalam huruf kapital, seperti: 'Let me steal your soul', gambar karakter urban legend Slenderman, dan sejumlah tulisan lainnya yang bernada kemarahan serta kekecewaan terhadap sang ayah.
"Slenderman ini dia punya favoritnya. Favoritnya lah, kisah tentang remaja penculikan anak-anak, pembunuhan," kata Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Sumber: Kumparan