Mendadak Langka Dipasaran, UMRI Pilih Produksi Hand Sanitizer Sendiri

Mendadak Langka Dipasaran, UMRI Pilih Produksi Hand Sanitizer Sendiri

Iniriau.com, Pekanbaru- Sejak kemunculan kasus Virus Corona atau Covid-19 membuat heboh Indonesia pada awal bulan Maret lalu, sejumlah produk hand sanitizer dan masker mendadak langka dipasaran. Guna mengatasi masalah kelangkaan hand sanitizer tersebut, Dosen serta mahasiswa dan mahasiswi Prodi Kimia Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Riau menciptakan produk hand sanitizer sendiri berlabelkan UMRI Sanitizer sebagai upaya dalam menangkal Covid-19.

Kelangkaan produk hand sanitizer dan masker disejumlah apotik, toko swalayan dan supermarket, membuat warga merasa resah dan cemas. Pasalnya, wabah kasus Virus Corona kini semakin marak karena sudah ada sekitar 134 kasus Covid-19 positif yang ditemukan serta telah menginfeksi sekitar 1.200 orang lebih warga Indonesia.

Menyikapi fenomena yang terjadi, UMRI langsung mengambil tindakan cepat yakni dengan memproduksi hand sanitizer buatan sendiri. Meski mudah didapatkan dan harganyanya juga murah, namun produk tersebut hanya diproduksi dan dipasarkan khusus untuk kalangan internal kampus.

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Mubarak mengatakan, Tim Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI saat ini sedang membuat produksi hand sanitizer internal untuk seluruh kalangan civitas akademi yang berjumlah sekitar 9 ribu orang. Untuk tahap awal, sudah diproduksi sekitar 200 botol hand sanitizer yang kemudian akan dilanjutkan dengan produksi tahap kedua sekitar 300 botol sehingga total keseluruhan menjadi 500 botol.

"Pada tanggal 15 Maret lalu, Rahmadini Syarif selaku Dosen Prodi Kimia Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI telah membuat 200 botol hand sanitizer berlabel UMRI Sanitizer yang dibantu oleh sejumlah mahasiswa Prodi Kimia.  Dimana, produk hand sanitizer yang dibuat menggunakan bahan ethanol, gliseril, hidrogen peroksida dan minyak esensial tersebut, telah sesuai dengan standar WHO untuk pemenuhan kebutuhan sterilisasi dikawasan kampus.

Hanya saja, produksi hand sanitizer tersebut terkendala karena susahnya mencari botol untuk kemasan. Padahal untuk sekali produksi, kita mampu menghasilkan sebanyak 200 botol dalam kurun waktu satu hari saja. Saat ini, produk UMRI Sanitizer terdiri dari 5 varian aroma yakni lavender, lemon, stroberi, tea tree dan jasmine," ungkap Mubarak kepada Iniriau.com, Selasa (17/03).

Mubarak menambahkan, jika nanti kebutuhan internal kampus sudah terpenuhi maka tidak menutup kemungkinan UMRI Sanitizer akan diproduksi secara massal dengan harga murah sehingga bisa membantu kelangkaan hand sanitizer di tengah masyarakat akibat wabah Covid-19 yang semakin marak. Tentunya, untuk memproduksi dan menjual produk hand sanitizer dengan brand sendiri membutuhkan izin edar dari BBPOM Pekanbaru sebagai pengawas obat dan makanan. **

Berita Lainnya

Index