Mulai Lirik Opsi Karantina Wilayah, Hamdani Minta Stok Sembako dan Masyarakat Miskin Jadi Prioritas

Mulai Lirik Opsi Karantina Wilayah, Hamdani Minta Stok Sembako dan Masyarakat Miskin Jadi Prioritas

Iniriau.com, PEKANBARU - Sebagai upaya dalam mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 ditengah masyarakat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akhirnya mulai melirik dan sedang mempersiapkan opsi local lockdown atau karantina wilayah. Jika local lockdown diberlakukan, maka ketersediaan dan stok barang kebutuhan pokok bagi masyarakat serta kondisi masyarakat pra sejahtera harus diperhatikan.

Tingginya volume serta mobilitas kedatangan warga di Kota Pekanbaru, membuat pemerintah cukup kewalahan dalam menangani kasus Covid-19. Rencana local lockdown di Pekanbaru, ternyata sudah disiapkan secara matang Pemko Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru, Firdaus mengungkapkan, selama karantina wilayah diberlakukan maka masyarakat harus berada di rumah secara penuh. Pemko bakal menjamin ketersediaan pasokan pangan, jika karantina wilayah diberlakukan.

"Betapa mematikannya Covid-19 ini, mari kita perangi bersama. Tetaplah di rumah, ikutilah ajuan pemerintah. Kita merencanakan lockdown kota, karantina kota, isolasi kota. Ini sedang kita persiapkan. Kebutuhan pokok warga masih bisa terpenuhi hingga 20 hari kedepan, meski Kota Pekanbaru ditutup total," ungkap Walikota.

Sementara itu, Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani mengatakan, selain memastikan ketersediaan pasokan sembako aman dan mencukupi, Pemko Pekanbaru juga harus memikirkan kondisi masyarakat pra sejahtera yang kini mulai kesulitan memenuhi kebutuhan harian mereka. Saat ini, banyak warga yang kehilangan mata pencarian mereka pasca kebijakan social distancing diberlakukan.

"Jika terjadi situasi lockdown, maka Pemko Pekanbaru harus menyiapkan efek dari lockdown itu sendiri seperti ketersediaan pangan selama 14 hari ke depan. Jangan sampai, harga malah melambung tinggi karena stok yang menipis. Lalu, masyarakat mana yang harus dibantu pemerintah melalui pola subsidi atau bantuan sembako langsung, juga harus dipikirkan. Nah semua data masyarakat ora sejahtera ini harus ada dulu, jadi nanti tidak kewalahan dan tepat sasaran saat lockdown diberlakukan," tegas Hamdani, saat berbincang dengan Iniriau.com, Selasa (31/03) siang.

Berdasarkan data dari laman website corona.riau.go.id yang dikeluarkan oleh Pemprov Riau pada tanggal 31 Maret 2020 tadi pagi, terdapat 3 kasus positif Covid-19 dengan 14.989 ODP dan 109 PDP di Riau. Dimana, kasus positif Covid-19 di Pekanbaru tercatat sebanyak 2 orang, namun satu orang pasien sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu, masih terdapat sebanyak 444 ODP dan 53 PDP. **

Berita Lainnya

Index