Iniriau.com, JAKARTA - Said Didu akhirnya menyampaikan surat klarifikasi kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait video yang diunggah di akun Youtubenya pada 27 Maret dengan judul MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang. Dalam keterangannya, Said mengatakan surat tersebut dia kirimkan hari ini.
"Sebagaimana rekan-rekan ketahui bahwa hampir seminggu terjadi diskursus di publik antara saya dan Bapak Luhut Binsar Pandjaitan. Hari ini tanggal 7 April 2020, saya sudah mengirim surat ke Pak Luhut Binsar Pandjaitan dan tadi diterima di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi sekitar jam 11 siang," kata Said dalam teleconference, Selasa (7/4).
Said pun membacakan secara utuh isi surat yang berisikan klarifikasi terhadap videonya yang viral tersebut. Berikut isi suratnya:
Kepada yang terhormat Bapak Luhut B. Pandjaitan
Dengan hormat menunjuk surat Bapak tertanggal 4 april 2020, saya sampaikan klarifikasi sebagai berikut.
1. Video yang berjudul Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang di akun Said Didu adalah ulasan analisis kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi corona COVID-19.
2. Bahwa pernyataan saya yang menyatakan bahwa Pak Luhut hanya memikirikan uang, uang, dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari seluruh analisis tersebut yang maknanya adalah:
a. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini saat saya merekam video tersebut lebih mengutamakan kebijakan penyelematan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi corona secara langsung;
b. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Bapak Luhut Binsar Pandjaitan lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas bapak;
3. Pernyataan saya terkait dengan sapta marga yang secara jelas saya katakan bahwa semoga terbersit kembali sapta marga merupakan harapan saya kepada Bapak sebagai purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga, pasti akan memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.
4. Sebagai tambahan informasi bagi Bapak bahwa keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuhi kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan negara yang demokratis, peduli, dan kritis kepada setiap aparatur negara agar dalam mengambil langkah-langkah, kebijakan, dan program selalu fokus demi Indonesia yang maju, adil, dan makmur ke depan.
Demikian klarifikasi saya. Saya harap makna saya dalam video tersebut menjadi jelas
Said mengaku tidak tahu apakah Luhut telah membaca surat klarifikasinya. Namun, ia yakin Luhut sebagai intelektual dapat memahami makna video yang menurutnya merupakan sebuah kesatuan, bukan potongan kata demi kata.
"Pak Luhut sebagai intelektual saya yakin memahami apa maknanya," pungkasnya.
Sebelumnya, tagar #WeAllStandWithSaidDidu sempat menjadi trending topic di Twitter karena videonya yang berjudul MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang. Dalam video tersebut, Said menyinggung penanganan virus corona di Indonesia dan mengkritik persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang masih terus berjalan di tengah wabah.
Video itu kemudian direspons oleh pihak Kemenko Marves melalui juru bicara Luhut, Jodi Mahardi. Ia mengatakan pernyataan itu tak berdasar.
“Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilahkan siapa saja untuk membuktikannya,” ujar Jodi dalam keterangannya, Kamis (2/4).
Jodi kemudian mengomentari isi lainnya dari percakapan di video tersebut. Ia menilai pernyataan Said Didu sangat tendensius dan tanpa dasar soal menuding bahwa Luhut tak pernah berpikir membangun bangsa dan negara.
Jodi mengatakan, pernyataan tersebut selain tendensius juga menyakitkan bagi Luhut.
“Terlebih saudara Said Didu ini membawa-bawa Sapta Marga, yang sangat dijunjung tinggi Menko Luhut hingga kini sebagai seorang Purnawirawan Jenderal. Tudingan tersebut sungguh menyedihkan dan sangat kami sayangkan bisa sampai keluar dari seorang terdidik seperti saudara Said Didu," kata dia.
Atas poin-poin tersebut, Jodi meminta Said Didu meminta maaf dan meluruskan kembali pernyataan dalam video itu dalam kurun waktu 2x24 jam, terhitung Jumat (3/4).**
Sumber: Kumparan
