Iniriau.com, PEKANBARU - Menanggapi respon sejumlah tokoh terhadap "aksi tak senonoh" siswi di Rohul saat merayakan kelulusan SMA baru-baru ini, mengundang keprihatinan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto. Ia mengingatkan berbagai pihak, terutama pihak sekolah agar tidak menjatuhkan hukuman yang dapat menghancurkan masa depan anak bersangkutan.
"Boleh menghukum anak, tetapi tetap harus mendidik. Jangan pula sampai menghilangkan hak-hak anak untuk masa depannya, seperti menahan ijazah atau hukuman lain yang bisa menghancurkan masa depannya," ujar Hardianto.
Menurut politisi gerindra ini, apa yang terjadi di Rohul memang sangat memalukan. Tetapi di satu sisi harusnya membuka mata pihak-pihak yang berkompeten, bahwa bobot untuk pendidikan moral di sekolah-sekolah harus ditambah lagi.
Baca Juga: Aksi Corat-coret dan Hura-hura Siswa Siswi SMA di Riau Rayakan Kelulusan
Baca Juga : Viral "Pesta" Seronok Siswi SMAN 1 Kunto Darussalam, Anggota Dewan Pendidikan Angkat Bicara
"Ini realita yang memilukan. Ini sekaligus bukti betapa kurangnya bobot pendidikan moral di sekolah-sekolah. Ini harusnya menampar kita semua. Buka mata kita, jangan saling menyalahkan. Karna kalau mau ditanya siapa yang salah, ini kesalahan pemimpin juga.
Merekalah yang harusnya bertanggungjawab atas kejadian ini. Tetapi tak ada lagi gunanya bicara keras. Nasi sudah jadi bubur. Ayo kita perbaiki lagi, tambah lagi kurikulum muatan lokal kita untuk pendidikan moral dan agama," cetus Hardianto.
Hardianto juga menyindir pihak-pihak yang bersuara keras terhadap kasus ini. "Harusnya ini menjadi tanggungjawab mereka, tapi kok bisanya menyalahkan dan mengecam saja,. Dewan Pendidikan, misalnya, apa tugas dan fungsi mereka dibentuk?," sindirnya. **