Jubir Covid: Pemda Agar Langsung Uji Swab Santri dari Temboro Magetan

Jubir Covid: Pemda Agar Langsung Uji Swab Santri dari Temboro Magetan
Ilustrasi pemeriksaan Swab

Iniriau.com, PEKANBARU - Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Provinsi Riau Indra Yopi  mengimbau kepada pemerintah kabupaten kota, jika ada santri pulang dari Temboro, Magethan, Jatim, agar dilakukan langsung pemeriksaan swab.

Hal ini menyusul, kasus positif dua santri yang baru saja pulang Temboro, Magethan, Jawa Timur. Dua pasien tersebut berasal dari Pelalawan yang masih berumur batas anak. Yakni, Pasien 70 dengan inisial AMK (16) serta pasien 71 RAH (13). 

"Kami harap kabupaten kota kalau ada ditemukan santri baru pulang dari Temboro Magethan langsung di swab. Jadi tidak ada lagi rapid, tetapi langsung swab," kata Jubir Covid-19 Provinsi Riau, Indra Yopi, Sabtu (9/5/20).

Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Hal ini sesuai dengan karakteriatik efidomologi, yang kita umumlan hari ini, dengan usia mereka yang satu 13 dan 16 tahun merupakan karier yang sangat potensial melakukan transmisi ke orang sekitarnya. Baik orang tuanya, kakeknya, keluarga lainnya.

Lebih lanjut, Indra Yopi kembali mengutarakan kekhawatirannya atas beroperasinya bandara di Indonesia termasuk penerbangan menuju Pekanbaru.  

Menurutnya, beroperasinya kembali penerbangan terutama dari wilayah zona merah, menuju Pekanbaru membuat seluruh masyarakat dan tim medis mewaspadainya. 

"Dengan dibukanya kembali penerbangan, hari ini ada masuk pesawat Citylink, kemudian kemarin pesawat Garuda, hal ini harus membuat kewaspadaan tinggi, baik masyarakat, petugas medis mau pun tim KKP,"  ujarnya.

Pasalnya, terjadinya pergerakan manusia dari zona merah seperti halnya daerah-daerah di Pulau Jawa, kemungkinan ikut bergeraknya Covid-19 sangat besar. 

Karena penularan yang telah membunuh ribuan orang diberbagai negara termasuk Indonesia tersebut melalui manusia itu sendiri melalui  percikan atau droplet bersin. 

"Kami berharap dapat melakukan notifikasi orang pulang dari luar Riau. Karena beberapa kasus rata-rata hasil kontak dari luar," ungkap Indra Yopi.**

Berita Lainnya

Index