Iniriau.com, PEKANBARU - Ada beragam persoalan yang disampaikan warga saat Nurul lkhsan menggelar reses di RT 1 RW 9 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Mulai dari persoalan pendidikan, infrastruktur, sosial hingga persoalan wabah virus corona atau Covid-19 yang masih mengancam.
Kegiatan reses tersebut dihadiri langsung Lurah Sidomulyo Timur, tokoh masyarakat RW dan RT serta ratusan masyarakat serta ketua LPM dan pihak Kepolisin, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Hal tersebut tentunya sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona, yang beberapa hari belakangan kembali memburuk.
Pekanbaru yang sebelumnya berada di zona kuning, kini kembali berada di zona merah karena jumlah kasus positif Covid-19 kembali bertambah. Untuk itu, Nurul Ikhsan kembali mengingatkan warga untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
"Pekanbaru kembali menjadi zona merah penyebaran Covid-19, maka pada kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehetan Covid-19, bahkan jauh lebih disiplin dari sebelumnya, karena virus mematikan ini masih gentayangan dan kita jangan menganggap remeh persoalan ini, tetap jalankan protokol kesehatan seperti yang dihimbaukan. Kita berharap masyarakat disiplin dan wabah virus corona ini segera hilang," ungkap Nurul Ikhsan.
Tidak hanya itu, Politisi Gerindra ini juga menyampaikan agar masyarakat yang hadir untuk tidak sungkan menyampaikan aspirasi atau uneg-uneg yang dialami masyarakat. Seperti yang disampaikan warga RT 3 bernama Eti. ia meminta perbaikan gorong-gorong khusunya di kawasan RT 3, yang menjadi langganan banjir akibat sistem aliran air yang tidak berjalan dengan baik.
"Kalau gorong-gorongnya tidak diperbaiki maka daerah kami akan mengalami banjir terus menerus apabila hujan. Sudah puluhan tahun kami tinggal disini tetapi belum ada realisasi dari pemerintah untuk memperbaiki gorong-gorong tersebut," ungkap Eti.
Persoalan yang disampaikan Eti tersebut, kembali dipertegas oleh RW 9 Kelurahan Sidomulyo Timur bernama Fadilah. Dimana menurut Fadilah, terjadinya banjir di wilayah RT 3 disebabkan pembuangan air dari Pasar pagi Arengka, sehingga air banjir tersebut bermuara ke RT 3.
"Usulan masalah ini setiap tahun sudah kita usulkan, bahkan dilihat langsung oleh Camat dan pihak PUPR dan anggota DPRD Pekanbaru sebelumnya, Tetapi tidak terealisasi hingga kini dikarenakan kondisi APBD Pekanbaru yang belum memungkinkan. Karena itu, dengan resesnya Nurul Ikhsan selaku anggota DPRD Pekanbaru bisa mencatat hingga merealisasikan masalah banjir ini," harap Fadilah.
Beragam persoalan yang disampaikan warga termasuk soal bantuan pembangunan MDA dikawasan RT 1 RW 9, menjadi catatan Nurul Ikhsan dan dibahas pada rapat paripurna hasil reses anggota DPRD Pekanbaru nantinya.
" Salah satu sorotan kita yakni persoalan banjir, tentu ini jadi catatan kita, dan tadi juga kita sampaikan persoalan banjir ini membutuhkan kajian dan master plan oleh pihak pemerintah kota Pekanbaru melalui pihak PUPR Kota Pekanbaru. Bila perlu persoalan banjir dikota Pekanbaru ini harus ada kerjasama Pemko dan kabupaten Kampar dan pemerintah Provinsi Riau sehingga persoalan banjir dikota Pekanbaru bisa teratasi dengan baik kedepannya," ungkap Nurul. **