Satgas Sebut Kematian Dokter Akibat Covid-19 Tergolong Tinggi

Satgas Sebut Kematian Dokter Akibat Covid-19 Tergolong Tinggi
Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti mati berisi jenazah dokter Oki Alfin yang meninggal akibat Covid-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, 12 September 2020.

Iniriau.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan angka kematian dokter di Indonesia termasuk tinggi. Karena itu, Doni meminta masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan agar tidak bertambah lagi kasus Covid-19.

"Yang kita khawatirkan adalah tenaga-tenaga kesehatan kita, dokter dan perawat kehabisan tenaga kehabisan waktu merawat pasien," ujar Doni dalam Webinar Ke-56 HUT Partai Golkar, Selasa (20/10).

"Kita bisa menimbulkan hal fatal bagi para dokter. Karena angka kematian dokter di Tanah Air kita termasuk yang tinggi," sambungnya.

Sebab itu, pemerintah mengupayakan mencegah tidak seluruh masyarakat dirawat di rumah sakit. Begitu juga, Doni mengingatkan masyarakat agar patuh kepada dokter dan tenaga kesehatan.

"Oleh karenanya upaya kita mencegah masyarakat tidak dirawat RS sama halnya dokter, kita ditunjuk untuk patuh kepada petugas kesehatan dengan pengorbanan perjuangan para dokter yang merawat pasien di rumah sakit," ucapnya.

Doni juga mengingatkan potensi penyebaran virus corona pada libur panjang mendatang. Doni mengatakan, pemerintah daerah punya peran penting untuk melakukan intervensi.

"Apabila kasus naik dilakukan intervensi maka kasus bisa dikendalikan tetapi manakala kasus meningkat terjadi pembiaran atau kurang maksimal dalam pengelolaan maka kasus bertambah," ucapnya.

Data Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) 136 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Peningkatan jumlah tenaga medis yang meninggal disebabkan naiknya kurva kasus Covid-19.**

Sumber: Merdeka

Berita Lainnya

Index