Iniriau.com, PEKANBARU - Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru memulai kembali sekolah tatap muka mulai TK hingga SMP pekan depan, untuk tahap awal akan dilakukan terhadap sekolah-sekolah yang berada di kawasan pinggiran kota. Prioritas bagi sekolah pinggiran mengingat sulitnya siswa dalam mengakses jaringan internet. Hal itu membuat materi pelajaran dari guru tidak sampai dengan baik kepada para siswa.
Selain itu pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas, dan tetap mengikuti protokol kesehetan covid-19. Setiap siswa wajib memakai masker, dan ditekankan membawa peralatan shalat sendiri dan membawa bekal dari rumah. Pihak sekolah juga harus menegakkan protokol kesehatan di sekolah dengan menyediakan saranannya, serta mengawasi para siswa.
Kabag Humas Pemko Pekanbaru Irba Sulaiman, Jumat (13/20) menyampaikan, belajar tatap muka di sekolah rencananya dimulai Senin, 16 September mulai dari TK, SD, SMP hinggs lembaga nonformal.
Sekolah tatap muka dilaksanakan mengingat Pekanbaru sudah tidak lagi berada di zona merah, dan sudah turun ke zona orange atau tingkat penyebaran sedang.
Ini sesuai yang disampaukan ahli epidemiologi Riau, dr Wilda Asfan bahwa Kota Pekanbaru sudah menjadi zona oranye setelah 10 pekan lebih berada pada zona merah.
Rencana sekolah tatap muka menurut Irba sudah melalui pembicaraan dengan kepala sekolah dan wali murid.
"Kita akan buka sekolah secara bertahap. Untuk tahap awal dilaksanakan di sekolah yang berada di pinggiran kota, khususnya yang sulit mengakses internet," kata Irba.
Sejak sistem pembelajaran daring dari rumah di masa pandemi covid19 ini, masalah jaringan internet dan keterbatasan telpon seluler memang menjadi persoalan di kalangan siswa dan orangtua. Terutama mereka yang tinggal di pinggiran kota, dan memiliki keterbatasan ekonomi untuk memiliki telpon seluler.
"Siswa yang berada di pinggiran Kota Pekanbaru sering mengeluhkan akses internet. Bahkan ada yang kesulitan membelu henpon, dan juga paket data atau kuota. Akibatnya guru kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran," ujar Irba.
Intinya menurut Irba, belajar tatap muka tetap melihat perkembangan penyebaran COVID-19 di Pekanbaru. Jika keadaan membaik dan kasus corona terus menurun, sekolah tatap muka sesuai rencana tetap dilaksanakan.
"Untuk itu masyarakat kita harapkan tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), agar anak-anak kita bisa sekolah lagi seperti sebelum pandemi," kata Irba.
Sekolah tatap muka belum bisa dimulai utuk tingkat SMA, karena SMA merupakan kewenangan pemerintah provinsi Riau. Kepala Dinas Pendidikan Riau Zul Ikram mengatakan, untuk SMA pihaknya belum bisa memutuskan karena bukan kewenangan Pemko Pekanbaru. Pemko terlebuh dulu akan mengajukan kepada gubernur Riau Syamsuar . Jika disetujui, sekolah tatap muka untuk SMA baru bisa dimulai, dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan.**