Iniriau.com, PEKANBARU - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai dilakukan di Riau. Target kegiatan saat ini sebagai langkah preventif dengan pembasahan lahan gambut.
"Namun tidak menutup kemungkinan jika sudah terjadi titik panas atau titik api TMC juga berupaya untuk melakukan pemadaman,” kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.
Menurut dia, secara historis, jumlah titik hotspot meningkat pada Maret dengan periode puncak pada Agustus hingga September. Operasi TMC di Riau dilakukan sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Tim TMC mengerahkan satu armada pesawat Casa 212-200 dengan registrasi A-2103 milik TNI Angkatan Udara (AU). Jumlah personel dari BBTMC BPPT mencapai 11 orang, yang terdiri dari tujuh petugas di Posko TMC dan empat orang di Pos Meteorologi (Posmet).
Selain itu, kata dia, pihaknya dibantu 11 kru TNI AU untuk mengoperasikan pesawat Casa 212-200. Ada pula satu petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat yang berkoordinasi dengan BMKG Riau.
"Posko TMC Siaga Darurat Karhutla dipusatkan di area Lanud Roesmin Nurjadin Riau," kata Jon.
Upaya preventif penanganan karhutla dilaksanakan sejak 2020. BBTMC BPPT bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI AU untuk dukungan pesawat, dan BMKG pemantauan cuaca.
"Faktor kelembaban tanah gambut menjadi hal yang penting. Dengan tetap terjaganya kelembaban tanah pada area lahan gambut, maka potensi terjadinya kebakaran di area lahan gambut akan semakin berkurang,” kata Jon.
Koordinator Lapangan BBTMC BPPT Posko Pekanbaru Adi Bayu mengatakan pada operasi hari pertama pada Rabu, 11 Maret 2021, 800 kilogram garam disebar. Target penyemaian di Kabupaten Siak dan Bengkalis itu untuk menurunkan hujan.
Tim TMC melaksanakan satu sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2103 pada pukul 15.40–17.00 WIB. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 9.000 kaki.
Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan di Riau ada peluang pertumbuhan awan yang potensial untuk penyemaian. Selain pemantauan realtime awan melalui radar BMKG, tim TMC mengamati titik api dan titik panas secara langsung.**
Sumber: Medcom