Iniriau.com, PEKANBARU - Bank Indonesia Perwakilan Riau menyerahkan fasilitas pengolahan pasca panen berupa chiller room dan mesin packing sayur, kepada Gabungan Kelompok Tani Inflasi Pangan Rendah (Gapoktan Indah) di workshop Warung Segar di Jalan Garuda Sakti KM 1, Senin (15/03/). Penyerahan fasilitas ini merupakan salah satu bentuk dukungan BI Riau kepada upaya pengembangan UMKM, agar ikut menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di Riau.
Penyerahan dilakukan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau - Decymus bersama Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM Provinsi Riau - Asrizal. Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan expo dan business matching serta grand launching Warung Segar sebagai platform yang memfasilitasi penjualan Gapoktan ke pasar-pasar dan konsumen secara digital. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sehingga bisa memudahkan transaksi dan terjaga keamanannya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Decymus mengatakan, dukungan BI berupa chiller room dan mesin packing sayur ini dilatarbelakangi oleh tingginya volatilitas harga bahan kebutuhan pokok di Riau. Dimana, harga sangat rendah pada musim panen tapi tinggi di luar musim panen.
"Volatilitas atau gejolak harga ini tidak terlepas dari sifat komoditas pangan yang berumur relatif pendek setelah dipanen. Harga yang selalu jatuh pada saat panen menurunkan minat petani untuk menanam lagi sehingga pada gilirannya menyebabkan kelangkaan dan harga kembali meningkat tajam. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengenalkan teknologi pasca panen berupa kamar pendingin untuk menyimpan dan mempertahankan kualitas produk sayuran segar dalam jangka waktu yang panjang, yaitu chiller room," ujar Decymus.
Gapoktan Indah merupakan salah satu dari klaster binaan BI Riau, yang merupakan gabungan 4 kelompok tani dengan jumlah anggota 63 Kepala Keluarga. Mereka mengelola lahan seluas 40 hektar, yang berlokasi di Kelurahan Sei Sibam, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dan Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
"Gapoktan Indah saat ini mensuplai kebutuhan sayuran di semua pasar Kota Pekanbaru dan Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan produksi rata-rata per hari sayur sebanyak 10 ton sayuran atau setara 47.000 ikat sayuran.
Kerjasama bersama Warung Segar diharapkan, dapat memperpendek rantai distribusi dan memberi kepastian bagi setiap titik distribusi yang terlibat. Petani memiliki nilai tawar dan insentif untuk berproduksi, platform penjualan mendapatkan kepastian pasokan dan margin, konsumen mendapat kemudahan untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang wajar," tambah Decymus.
Program sosial ini merupakan bentuk dukungan konkrit BI terhadap program digitalisasi UMKM yang dicanangkan Pemerintah, agar UMKM termasuk usaha kecil dan mikro pendukungnya mampu naik kelas menjadi motor pertumbuhan baru perekonomian Riau.
Sementara itu, CEO Warung Segar, Boby Satria menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan chiller room dan mesin packing sayur yang diberikan oleh Bank Indonesia. Ia mengatakan, Warung Segar membeli produk langsung ke petani sehingga alur distribusinya semakin pendek.
"Kami ucapkan juga terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak. Warung Segar adalah bisnis yang percaya, dengan kolaborasi dan maju bersama kita bisa besar dan berdaya bersama. Dengan alur distribusi yang pendek, hal ini tentunya akan mempengaruhi harga baik itu bagi petaninya langsung maupun customer. Kita mencoba untuk menstabilisasi harga," ungkap Boby.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Riau, Asrizal mengatakan, kehadiran Warung Segar diharapkan bisa menjadi solusi bagi pelaku UMKM Riau untuk memenuhi barang kebutuhan dengan harga murah dan kualitas terjamin. Pelaku UMKM juga didorong untuk terus melebarkan sayap usahanya melalui kerjasama dengan Warung Segar.
"Ada 4 upaya yang dilakukan Disperindag Riau, dalam membantu pelaku UMKM Riau agar tetap bertahan di tengah Pandemi Covid-19. Pertama, bagaimana agar komoditi UMKM bisa masuk ke Warung Segar. Kedua, ada sekitar 100 UMKM yang ingin bermitra dengan Warung Segar. Ketiga, bagaimana UMKM bisa memasarkan produknya di Warung Segar. Keempat, program pasar murah dalam rangka meringankan beban masyarakat," ungkap Asrizal. **