Iniriau.com, PEKANBARU - Pengelolaan Blok Rokan akan segera beralih dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Persero pada Agustus 2021. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan, proses transisi Blok Rokan masih terus berjalan sesuai rencana awal.
"Kita juga dalam proses alih kelola Blok Rokan sampai hari ini masih berjalan sesuai dengan rencana," kata Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus dalam sesi webinar, Rabu (28/4/2021).
Adapun pengurusan izin alih kelola Blok Rokan akan mulai diproses dengan memenuhi semua kelengkapan administrasi, dan diharapkan berlaku mulai 9 Agustus 2021.
Izin yang saat ini masih dikelola PT Chevron Pacific Indonesia tetap dapat digunakan sampai batas waktu masa berlakunya sebelum nantinya diperbarui Pertamina Hulu Rokan.
SKK Migas melaporkan, terdapat beberapa aspek dalam proses transisi Blok Rokan yang progresnya sudah hampir 100 persen hingga Maret 2021. Seperti untuk progres migrasi data teknis dan operasional yang mencapai 80 persen dan sudah diserahkan ke Pusdatin pada akhir Februari lalu.
"Data G&G, Ops & Prod dan beberapa data finansial sudah dapat diakses PHR. Data lain dalam proses transfer," jelas Wakil Ketua SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk pemboran sumur, workover dan well services Blok Rokan, dari target 192 sumur baru terealisasi 28 sumur. Dari target 10 workover baru terealisasi 3 workover, dan dari target 6.819 well services baru terealisasi 2.474 well services. Telah disiapkan 2 lokasi sumur untuk PHR guna memastikan kesinambungan operasi.
Kemudian untuk Chemical EOR, progresnya sudah 50 persen. PHR dan CPI bekerjasama dalam percepatan data transfer, model conversion, meresolve issue surfactant, reinstatement SFT-2 facility.
"Manajemen kontrak progres 50 persen, 236 dari total 393 kontrak eksisting selesai di-mirroring. Pengadaan roh dan material 115 sumur sudah 100 persen, sisa 77 sumur baru mencapai 10 persen," ujar Fatar.**
Sumber: Liputan6