Saat Sidang Paripurna HUT Bengkalis, Dandim Bengkalis Kasari Kader Hanura

BENGKALIS, -  Sejumlah wartawan yang meliput Sidang Paripurna istimewa hari jadi Kabupaten Bengkalis ke 505, Minggu (30/7/17) pagi, sekitar pukul 10.30 WIB, dikejutkan oleh tindakan arogansi Komandan Kodim 0303 Bengkalis, Letkol (Inf) Rizal Faisal Helmi.

Ada pemandangan yang tak biasa itu terjadi saat Sidang Paripurna Istimewa hari jadi Bengkalis ke-505 masih berlangsung, dimana tiba-tiba Rizal Faisal Helmi bertindak kasar kepada Yusri, Ketua Anak Cabang Partai (PAC) Hanura, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis yang juga diundang dalam sidang paripurna istimewa itu.

Yusri yang hadir mewakili Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkalis, tak habis pikir atas perlakuan yang diterimanya.

Yusri yang kebagian tempat duduk di luar ruang sidang, tepatnya di depan pintu masuk dan keluar ruang sidang, mengaku kepada awak media terlalu lelah dan sempat tertidur dikursi saat sidang berlangsung.

Berselang beberapa saat kemudian Yusri pun bangun. Ia kemudian melayangkan pandangan kearah pintu. Saat itu pandangan mata korban terarah ke Rizal Faisal Helmi yang mau keluar ruang sidang.

Namun, tanpa disadari, tiba-tiba Rizal Faisal yang memakai pakaian melayu warna hijau itu, menghampirinya dan memarahinya. Semua kejadian itu, tak luput dari perhatian beberapa orang wartawan yang berdiri sekitar satu meter dari Yusri.

“Saya tidak tahu kalau bapak itu (Letkol Rizal Faisal Helmi,red) Dandim? Dan anehnya menegur saya dengan memarahi, padahal apa salah saya. Ketika itu saya tak memandang dirinya, kabetula saja saya duduk di depan pintu ruang masuk sidang, sehingga siapapun yang keluar dari pintu itu pasti terlihat, apalagi saat itu saya sedang ngantuk berat, dan mata lelah sempat membuat saya tertidur,” tutur Yusri dihadapan sejumlah wartawan yang meliput dan mengikuti jalannya sidang Paripurna Istimewa tersebut.

Kendati mendapat perlakuan tidak mengenakan, Yusri diam saja dan tidak melakukan perlawanan. Anehnya, usai dikasari justru korban disuruh paksa meminta maaf.

"Saya sebagai manusia, ketika diminta untuk minta maaf saya terima, tapi jelas saya tidak tahu salah saya apa," ujar Yusri balik bertanya.

"Aneh saja, seorang pejabat TNI kok bisa seperti itu arogansinya, apa salahnya nasehati saya duduk dan panggil. Ini tanpa angin dan hujan langsung menghardik, memangnya saya anggotanya,” kata Yusri tak habis pikir. Untuk melaporkan masalah ini ke DPP Hanura Yusri menyerahkan kepada rekannya sesama pengurus Hanura.  (rima)