Penista Agama Muhammad Kece Mengaku Dianiaya Dalam Sel Tahanan

Penista Agama Muhammad Kece Mengaku Dianiaya Dalam Sel Tahanan
Muhammad kece- dok ist

iniriau.com, JAKARTA - Youtuber Muhammad Kece  yang merupakan tersangka kasus dugaan penistaan agama menjadi korban penganiayaan di dalam sel Rutan Bareskrim Polri. Diduga pelaku merupakan sesama penghuni tahanan yang bernama tahanan, yakni Irjen Napoleon Bonaparte.

Untuk diketahui, Napoleon adalah eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri yang tersandung kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Hal itu dibenarkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andriyanto. "Sudah tahu bertanya pula," ujar Komjen Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Sabtu (18/9/2021, tentang apakah benar yang menganiaya Muhammad Kace adalah Irjen Napoleon seperti informasi yang beredar.

Agus menyatakan Irjen Napoleon dan Muhammad Kece sama-sama tahanan yang mendekam di Rutan Bareskrim Polri. Dia menjelaskan kejadian penganiayaan terjadi pada saat Muhammad Kace sedang menjalani isolasi setelah ditangkap.

"Sudah diproses sidik, pelaku sesama tahanan (korban saat itu di ruang isolasi). Pasca kejadian proses langsung berjalan," tuturnya.

Sebelumnya, Muhammad Kace membuat laporan ke Bareskrim Polri bahwa dirinya dianiaya di dalam rutan. Muhammad Kace mengaku mendapat penganiayaan dari sesama tahanan di Bareskrim Polri. Polri segera melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka penganiayaan.

"Kasusnya adalah pelapor melaporkan bahwa dirinya telah mendapat penganiayaan dari orang yang saat ini jadi tahanan di Bareskrim Polri," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (17/9/2021).

Laporan polisi (LP) itu terdaftar dalam LP bernomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim. LP itu dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.

Rusdi mengatakan Bareskrim telah menindaklanjuti laporan Kace itu. Sejauh ini, polisi telah memeriksa 3 saksi.

"Sudah ditindaklanjuti laporan polisi ini. Telah memeriksa 3 saksi. Kemudian juga mengumpulkan alat-alat bukti yang relevan," tuturnya.

"Dan saat ini kasusnya sudah pada tahap penyidikan. Dan tentunya penyidik sedang mengumpulkan alat-alat bukti lainnya yang relevan, tentunya untuk menuntaskan kasus ini. Nanti dari alat bukti itu akan dilakukan gelar perkara dan akan menentukan tersangka dalam kasus ini," sambung Rusdi.**
 

Berita Lainnya

Index