Iniriau.com,PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar membuka seminar wakaf yang diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia di Gedung Daerah Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa (2/11/21).
Dalam sambutannya, Gubernur Riau mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi wakaf sebagai instrumen ekonomi syariah untuk mensejahterakan masyarakat.
"Salah satu yang ditempuh yakni dengan memanfaatkan instrumen ini. Respon pemerintah sangat positif," tuturnya.
Pemprov Riau bersama BWI telah menggiatkan potensi wakaf di Riau dengan gerakan Rp1.000 sehari. Dimulai dari lingkungan Pemprov Riau. Jika 80% saja dari total jumlah masyarakat Riau, maka dana yang terkumpul sudah sangat besar.
"Kami terus mengajak kepada semua pihak untuk ikut serta ikut serta dalam gerakan ini," kata Syamsuar.
Dia menambahkan, Riau sudah melakukan beberapa kegiatan berwakaf yang sudah masuk dalam agenda-agenda besar di Riau. Kegiatan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Pengembangan wakaf melalui proses yang panjang. Para mubaligh di Riau juga turut mendukung kegiatan berwakaf. Bahkan kaum milenial pada 2021 sudah terlibat langsung dalam wakaf secara digital.
"Mudahan investasi akhirat ini bisa berkembang di Riau," kata Syamsuar.
Dijelaskan, bahwa Pemprov Riau juga sudah mempersiapkan Bank Riau Kepri sebagai perbankan daerah sebagai sarana pengembangan wakaf di Riau.
Selain itu, orang nomor satu di Riau ini juga mengungkapkan apresiasi atas kesedian Ketua BWI Pusat berkunjung ke Riau, sekaligus bersedia menjadi pemateri dalam seminar wakaf dengan tema meraih keberkahan dengan kebangkitan wakaf di Bumi Lancang Kuning.
Gubri berharap dengan kehadiran Ketua BWI, Mohammad Nuh ke Riau bersama jajaran, diharapkan dapat menggali dan mengelolanya potensi wakaf di Provinsi Riau.
"Selamat datang di Provinsi Riau Ketua BWI Pusat. Gemar berwakaf harus bergema meraih keberkahan dengan kebangkitan wakaf di Bumi Melayu," ucapnya.
Orang nomor satu di Riau menjelaskan, secara garis besar wakaf merupakan salah satu instrumen dalam ekonomi syariah, sekaligus sumber dana yang potensial untuk pembangunan ekonomi umat. Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Syamsuar mengungkapkan, salah satu langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, adalah dengan cara memaksimalkan instrumen yang memiliki potensi untuk menciptakan kesejahteraan sosial yaitu zakat, infaq, sedekah dan wakaf.
"Respon pemerintah terhadap pengelolaan wakaf tanah air menunjukkan perkembangan yang positif, yakni dengan telah dimasukkannya wakaf sebagai salah satu kewenangan dari peradilan agama," tuturnya.**