Menara Masjid Raya, Pemprov Riau Tunggu Kajian Tim Kementerian

Menara Masjid Raya, Pemprov Riau Tunggu Kajian Tim Kementerian
Rapat virtual Tim Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan Kementerian PUPR terkait penurunan struktur bangunan menara Mesjid Raya.

Iniriau.com, PEKANBARU - Tim Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang lakukan kajian terkait penurunan struktur bangunan menara Mesjid Raya. Dimana menara ini dibangun Pemerintah Provinsi Riau di Jalan Siak II Kecamatan Rumbai Barat Kota Pekanbaru.

Kajian itu berupa data-data proyek pembangunan. Selain itu, sebelumnya telah dilakukan rapat virtual bersama tim dari kementerian terkait, pada awal pekan lalu. 

"Masih dikaji oleh Tim Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan Kementerian PUPR. Kita sudah rapat virtual membahas soal pembangunan struktur menara mesjid yang turun itu. Data-data yang dibutuhkan juga sudah kita kirim untuk dilakukan kajian," kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, Thomas, Senin (17/1/22). 

Ada pun data-data yang dibutuhkan Tim dari Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan. Diantaranya, gambar perencanaan dan shopdrawing. Perhitungan struktur pondasi dan struktur atas. Data pengujian tanah yang sudah dilakukan serta data uji pondasi yang pernah dilakukan.

Empat poin itu menurut Thomas dibutuhkan untuk mengkaji permasalahan, penyebab terjadinya penurunan kontruksi menara. Apakah sudah sesuai dari sisi kajian tekhnis atau karena faktor kelalaian. 

Karena, adanya temuan penurunan kontruksi menara dikhawatirkan berdampak pada bangunan utama mesjid yang strukturnya dibangun satu kesatuan. 

"Kita tunggu apa hasil rekomendasi lanjutan dari kementerian. Putusan itu nantinya menjadi dasar langkah apa yang dilakukan Pemprov Riau soal lanjutan pembangunan menara mesjid itu," ungkap Thomas.

Saat disinggung berapa lama kajian tekhnis dibutuhkan, Thomas belum bisa memastikan. Namun pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. 

"Berapa lamanya, kita akan terus komunikasikan dengan kementerian," ujar Thomas lagi.**

Berita Lainnya

Index